21. Ketahuan Disulpatch

1.1K 214 136
                                    

Ji-won berjalan kearah mobilnya dengan loyo. Yang menonton konser itu banyak sekali hingga ia kesulitan keluar dari stadium. Mata perempuan itu memicing kala melihat segerombolan orang mengerubungi mobilnya. Ji-won langsung cepat-cepat mendekati gerombolan itu. Ia mendesak kedalam gerombolan agar bisa melihat mobilnya. Begitu Ji-won melihat wujud mobilnya, ia membekap mulutnya sendiri. Bagaimana mungkin ada orang yang tega menerornya dengan menumpahkan susu pisang dan telur busuk di mobilnya?

"Astaga, mobilku". Gumam Ji-won dengan sedih. Apa salahnya sampai diperlakukan seperti ini, dan apa motifnya?

"Bukankah kau perempuan yang anaknya dibawa JK ke backstage tadi? Sudah pasti ini ulah saesang yang cemburu melihat kedekatanmu dengan JK". Ujar salah satu AMI. Ji-won tak mengerti jika saesang akan senekat ini, padahal JK sudah menjelaskan kalau ia hanyalah kerabatnya. Kini Ji-won paham apa yang dirasakan adiknya selama menjalin kasih dengan JK. Baru diteror dengan tumpahan susu pisang saja Ji-won sudah ketakutan bukan main.

"Nde? Padahal JK sudah menjelaskan kalau aku ini kerabatnya, tapi kenapa...". Ji-won sampai tidak bisa berkata-kata lagi. Kalau begini JK akan kesulitan mencari pendamping hidup, saesang-nya mengerikan. Protektif.

"Bagaimana pun juga saesang itu tidak normal. Eonnie harus segera lapor polisi sebelum saesang itu bertindak lebih. Aku akan bantu melapor pada satpam". Untung saja ada beberapa AMI baik hati yang mau membantu Ji-won.

"Kamsahamnida". Kata Ji-won sopan lalu beberapa AMI itu segera melapor pada satpam. Tinggal beberapa orang lagi yang tinggal untuk menemani Ji-won.

Tiba-tiba Ji-won teringat adiknya, bagaimanapun juga ia perlu memberi tahu soal hal ini. Juga ia belum minta ijin pada Eunha saat tadi Jeongsan tiba-tiba dibawa JK ke backstage.

To: Eunbi

Eunha-yaa, aku melakukan kesalahan. Tadi saat di konser JK beberapa kali ternotice fans sedang berinteraksi dengan Jeongsan secara berlebihan. Lalu saat kami mau pulang, JK tiba-tiba menghampiriku dan membawa Jeongsan begitu saja ke backstage.

Sent a photo...

Lihatlah, sepertinya saesang-nya salah paham dengan hubunganku dan JK. Mobilku jadi korbannya T_T

Berhati-hatilah...
Maafkan Eonnie-mu yang ceroboh ini :')

Karena masih ada beberapa orang disekitarnya, maka Ji-won memilih untuk mengirim pesan. Ia berharap keponakan dan adiknya baik-baik saja. Sepertinya saesang ini mulai mengincar Jeongsan.

Sementara itu di waiting room, Eunha menunggu JK bersih-bersih sambil menjaga Jeongsan yang masih tertidur. Beberapa kali perempuan itu menyentuh dahi Jeongsan, agak hangat dan Eunha khawatir sekali kalau anak itu sakit keesokan harinya. Tak berselang lama ponselnya bergetar, tanda ada pesan masuk. Eunha langsung membaca pesan dari Ji-won dengan jantung berdebar.

Tiba-tiba rasa takut itu datang tanpa bisa dicegah. Mungkin Eunha akan merasa biasa saja jika saesang mengincarnya, tapi kalau mengincar Jeongsan? Tentu ia takut sekali. Orang dewasa sepertinya bisa dengan mudah menjaga diri ketika ada yang hendak melukainya. Tapi anak sekecil Jeongsan, apa yang bisa ia lakukan? Mengetahui niat buruk orang saja tidak bisa. Ingatlah Jeongsan pernah diculik sebelumnya. Ketakutan Eunha berlipat ganda.

"Ottokhae?". Gumam Eunha kebingungan sambil memeluk Jeongsan. Jeongsan sedikit terjaga karena tindakan Eunha barusan.

"Tidak! Tidak boleh ada yang menyakiti anakku. JK juga tidak boleh tahu". Lagi-lagi Eunha berusaha menyembunyikan kesulitannya dari JK. Mungkin Eunha belum yakin arah hubungan mereka kedepannya hingga ia masih menjaga batasan dibelakang JK. Tiba-tiba Eunha teringat mobilnya, apa saesang itu alias Headband juga melakukan hal yang sama pada mobilnya? Jika iya, maka Eunha harus segera membereskannya. Karena ia janji akan pulang bersama JK nanti.

Oh My Baby (JJK-JEB)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang