19. Bolu Pokemon

1.1K 236 104
                                    

Setelah siaran radio selesai, Eunha mengambil foto bersama member BNT. Awalnya Eunha hendak berdiri disamping JK, ia ingin minta maaf. Tapi JK terang-terangan menghindarinya. Justru lelaki itu malah mendorong Taehe untuk berdiri di samping Eunha. Eunha jelas merasa sedih sekaligus kesal, sementara Taehe tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan JK. Dengan berani Taehe merangkul bahu Eunha, Eunha menghela nafas pelan. Perempuan itu membiarkan Taehe merangkul pundaknya, toh JK acuh padanya. Padahal tanpa Eunha ketahui, JK menahan kesal. Lelaki itu bahkan enggan menatap kearah keduanya karena cemburu.

"Sekali lagi. Hana, deul, set". Ujar salah satu staff memberi aba-aba.

Taehe semakin merapatkan tubuhnya pada Eunha, jujur Eunha merasa tidak nyaman namun tidak berani menegur lelaki itu. Alhasil ia tersenyum palsu kearah kamera, begitu juga dengan JK. Mereka semua lalu saling membungkuk satu sama lain setelah selesai foto.

"Eunha, JK. Setelah ini minta waktu sebentar untuk wawancara ya". Ujar Ung PD-nim pada dua manusia yang terlihat sekali sedang saling menghindar.

"Oh, baiklah. Tapi aku bereskan ini dulu". Ujar Eunha sambil membereskan meja yang dipenuhi kertas. Diam-diam Eunha itu perhatian pada para staff, tanpa ada yang menyuruh perempuan itu sering membantu bersih-bersih. Sampai staff merasa tak enak sendiri.

"Biar aku bantu". Kata Taehe sambil tersenyum manis lalu mengambil alih kertas-kertas yang dibawa Eunha. Semua member BNT telah keluar dari studio, tinggal JK dan Taehe yang masih betah diruangan. Ung PD-nim melirik JK yang wajahnya sudah menahan kesal. Lelaki itu memberi kode pada kameramen untuk menyorot wajah JK dari dekat.

"Hyung-hyung yang lain sudah kembali ke waiting room. Aku setelah ini ada wawancara, lebih baik Hyung menyusul yang lain". Kata JK lalu dengan cepat merebut kertas ditangan Taehe. Kedua lelaki itu melempar tatapan bak mengeluarkan sinar laser. Eunha dan Ung PD-nim saling pandang, bak melempar kode bagaimana cara melerai keduanya.

"Aku hanya mau membantu Eunha beres-beres agar cepat selesai. Tidak masalah kan?". Desis Taehe lalu merebut kertas ditangan JK. Alhasil keduanya malah saling berebut satu sama lain.

"Bukankah disini ada banyak staff yang akan membantu. Sudahlah lah Hyung, pergi sana". Usir JK mulai emosi. Suasana mendadak dingin, Eunha sebenarnya tidak nyaman dengan situasi ini. Tapi perempuan itu juga bingung bagaimana menengahi pertengkaran keduanya.

"Yak! Eunha saja tidak keberatan kalau aku mau bantu. Kenapa kau yang sewot?". Sahut Taehe yang juga mulai tersulut emosinya. Taehe sudah bersikap sebaik mungkin pada JK meski lelaki itu kerap sinis padanya. Ia sudah bersikap lebih dewasa, tapi JK malah jadi semena-mena. Taehe juga punya batas kesabaran.

"Aku tidak suka...".

"Sudah-sudah, biar staff saja yang membereskannya...". Potong Eunha lalu mengambil kertas dari tangan Taehe.

"Eonnie, tolong ya. Aku harus wawancara". Kata Eunha pada salah satu staff yang sedari tadi hanya diam sambil beres-beres studio. Staff itu langsung mendekati Eunha dan dengan sigap mengiyakan perintah perempuan itu.

"Terimakasih untuk niat baiknya, Oppa. Kau bisa kembali dengan member yang lain, aku harus wawancara". Kata Eunha lembut pada Taehe. Jelas lah Eunha memihak JK, kan yang ada di hatinya JK bukan Taehe. Meski Eunha sudah terang-terangan memihak JK pun, lelaki itu tetap saja kesal karena Eunha memanggil Taehe Oppa.

"Ahh, ne. Semangat wawancaranya, besok jangan lupa datang ke konser". Meski ada rasa kecewa dihatinya, namun Taehe tetap bersikap sebaik mungkin pada Eunha. Lelaki itu menunjukkan kasih sayangnya dengan menepuk-nepuk puncak kepala Eunha. Eunha begitu menghargai kebaikan Taehe, maka dari itu ia tak keberatan dengan perlakuan lelaki itu padanya.

Oh My Baby (JJK-JEB)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang