Manu serta eva pun keluar kamar tita dan pergi ke kamarnya manu.
"um...sejak kapan kamar mu di ubah manu...?" tanya eva memasuki kamar.
"tadi pagi tukang memindahan sebagian barang dan mengecatnya.
"huftt...lelah sekali kuharap aku bisa tidur puas malam ini." ucap eva sambil mengganti pakaiannya dengan piyama pendek.
"No, you can't baby" ucap manu lalu duduk di sofa kamar.
"you mean...?" jawab eva yang tengah mengancingkan baju piyamanya sambil keluar walk in closet.
"ah sudah nanti saja tengah malam" ucap manu.
"hei! aku ingin bertanya sesuatu" sambung manu menghampiri eva yang tengah bermain handphone.
"hmm...apa itu? " tanya eva memalingkan wajahnya menatap sang suami.
"tadi siapa laki laki yang mengajak kau bicara...? apalagi harus jauh dariku" tanya manu menaikkan satu halisnya.
"ummm kasih tau ngga ya" goda eva menatap manu.
"arghhh come on baby i just wanna know" jawab manu duduk di samping eva.
"okay okay...dia mantanku, aku bersamanya 4 tahun, banyak yang berkata kalau mereka mau menikah, eh dua tahun kemudian tak menikah menikah." jelas eva menatap manu.
"dan tadi dia datang sebenarnya ingin mengajakku come back, tapi kan aku sudah menikah dan lagi umm akuu..." sambung eva.
"kau apaa...? masih mencintainya...?" tanya manu memicingkan matanya.
"ya aku masih mencintainya." jawab eva bercanda.
"ucapkan kalimat itu lagi dan malam ini aku akan membunuhnya." ucap manu dengan tatapan tajam kepada eva.
"astaga tidak manu, maksudnya aku...." ucap eva memotong ucapannya.
"apa.?" tanya manu
"umm... It's just, that I'm starting love you " jawab eva menutup wajahnya menggunakan bantal.
"do you love me dear? " tanya manu antusias dan eva pun mengangguk.
"akhirnya aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku." ucap manu memeluk eva yang sudah blushing.
"I don't want to make love anywhere else, let's just make love here okay" ucap manu.
"apa itu bercinta, oh oh I Know maksudnya itu saling menyayangi kan? " ucap eva kebingungan.
"astaga baby, bukan... maksudku seperti ini" ucap manu menidurkan tubuh eva ke tengah kasur.
Dan mulai menindihinya lalu menciumi bibir serta leher jenjang sang istri dengan penuh kasih sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sugar Dudda
RandomSebuah pertemuan tak terduga, berawal dari bekerja di minimarket, dan juga menjadi tukang pencuci di restaurant ternama di Washington D.C. Akan menjadi nyonya di mansion dengan suami mafia tampan dan tentunya kaya, beserta anak perempuan cantiknya...