Chapter 13

392 14 0
                                    

"apa yang ingin kau bicarakan...?" tanya eva duduk di sofa kamar.

"apa benar kau hanya ingin hartaku...?" tanya manu memasukan kedua tangannya kedalam saku celana.

"what do you mean...? " tanya eva kebingungan.

"jawab aku, apa benar kau hanya ingin harta ku saja...? kau tak benar benar mencintaiku...?" ucap manu melontarkan pertanyaan yang sama.

"tidak, kalau aku hanya mau hartamu, untuk apa aku menerima kau menjadi suamiku, sudah saja saat kau memberiku segalanya aku langsung meninggalkanmu." ucap eva menunduk sambil memainkan ujung piyamanya.

"jawab dengan jujur eva...!" ucap manu sedikit menaikan volume suaranya.

"aku berkata jujur" jawab eva kembali.

"apa tita sudah tidur..?" tanya manu lagi.

"sudah mungkin." jawab eva lagi.

"kalau kau memang tidak percaya kepadaku, tak apa aku akan tidur di kamar ujung" ucap eva bangkit lalu berjalan ke arah pintu.

"aku tak menyuruhmu kemana mana!" ucap manu menatap eva.

"tapi..." ucap eva terpotong karna manu langsung bicara.

"duduk di tempat tadi!" ucap manu.

Eva segera duduk kembali di sofa tadi, sambil memikirkan maksud perkataan manu.

"sekarang kau tidur, aku akan sambung pembicaraan kita besok, jangan keluar mansion saat aku di kantor, paham.! " ucap manu.

"iya aku mengerti." jawab eva berjalan ke kasur.

"kau ganti pakaian mengunakan piyama." ucap eva mulai berbaring.

"hmm... aku akan ke ruang kerja, kau tidur saja." ucap manu.

"apa kau mau kopi atau teh...?" tanya eva menatap manu yang memegang pintu.

"tak perlu." jawab manu.

"umm...baiklah." ucap eva lalu mulai menutup matanya.

Manu duduk di kursi ruang kerjanya sambil mencerna jawaban dari eva.

"apa yang eva katakan itu benar, atau bohong, atau perkataan jalang itu yang bohong, aku harus bertanya kepada tita besok saat mengantarnya ke sekolah." ucap manu.

Manu mengerjakan beberapa pekerjaannya karna ia juga memang belum mengantuk.

"huaaa....aku harus tidur." ucap manu menutup beberapa map dan laptopnya lalu ke kamarnya untuk tidur.

🌱

"manu...ayo bangun." ucap eva yang tengah mengeringkan rambutnya menggunakan handuk.

"ummhhh...iya aku bangun." jawab manu mengucek matanya.

"kenapa matamu...?" tanya eva.

"memang ada apa di mataku...?" tanya manu kembali.

"tak ada hanya indah saja." jawab eva lalu tersenyum.

Manu sebenarnya ingin ikut tersenyum karna gombalan eva, tapi ia juga masih memikirkan perkataan si jalang yosie.

Gak tau emang gombalan eva yang prik ya:(

Eva segera ke kamar titaa untuk membangunkannya karna ia harus pergi sekolah.

"sayang...ayo bangun, kau bisa telat nanti, sekarang sudah jam 8." ucap eva duduk di pinggiran kasur.

"iya mom..." jawab tita mengusap wajahnya.

My Sugar DuddaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang