Chapter 14

404 11 0
                                    

Di perjalanan ke sekolah tita manu menelfon bodyguard dan pelayannya untuk menanyai tentang eva.

...

Manu: "apa eva melakukan sesuatu...?

BG: " tidak tuan, nyonya tadi membantu pelayan mengepel lantai dan membuat kue.

Manu: " baiklah terimakasih."

BG: "sama sama tuan"

Tittt...

...

"sudah kubilang eva tak mungkin bersikap seperti apa yang jalang itu katakan." ucap manu memarkirkan mobilnya di parkiran sekolah anaknya.

"ko ada mobil daddy." ucap tita yang baru keluar dari sekolah.

Tok...

"daddy..." ucap tita mengetuk keca mobil.

"masuk sayang." jawab manu membuka pintu mobil dari dalam.

"tumben daddy yang jemput tita." ucap tita duduk di kursi sebelah manu.

"daddy akan membeli hadiah untuk mommy, kau bantu pilihkan okay." ucap manu.

"okay dad." jawab titaa sambil mengacungkan jempolnya.

Manu dan tita mencari toko bunga lalu membeli beberapa ikat bunga.

"mommy suka yang ini dad." ucap tita memegang bunga berwarna putih.

"kita beli apa lagi...?" tanya manu sambil menyimpan bunganya di kursi belakang.

"apa mommy tak kesusahan memakai pakaian biasa jika nanti perutnya membesar sama seperti mommynya Queenze dad...?" tanya tita.

"mungkin, sepertinya kita akan membeli beberapa baju ibu hamil." ucap manu.

Manu dan tita pergi ke sebuah toko pakaian untuk membeli beberapa pakaian untuk ibu hamil.

"dad yang ini bagus." ucap tita menunjukan 4 baju dengan gambar yang berbeda.

"okay, masukan saja kedalam keranjang." jawab manu.

Mereka kembali ke mansion dengan sudah membeli beberapa baju dan bunga untuk di hadiahkan kepada eva.

"mommy....I'm home" ucap tita dan manu bersamaan.

"astaga kalian membuatku cemas saja." ucap eva.

"ini untuk mu, terimakasih sudah menjadi istri yang baik." ucap manu memberikan bunga dan beberapa tas berisi pakaian kepada eva sambil mencium pipinya.

"ini untuk mommy." ucap tita membawa sisa tasnya.

"aaaaa....thank you so much" ucap eva memeluk keduanya.

"aku sudah membuat kue tadi, kalian mau coba...?" tanya eva sambil tersenyum manis.

"tentu sayang." jawab manu menarik pinggang eva sambil mendendeng lengan tita.

"enak tidak...?" tanya eva menatap suami beserta anaknya yang tengah menyicipi kue buatannya.

Manu dan tita mengacungkan jempol dengan bersamaan sambil memegang sendok kecil membuat eva terkekeh geli.

"tita kau mandilah, nanti malam kita akan jalan jalan karna besok kau libur." ucap manu.

"asikk...okay dad aku akan cepat cepat mandi dan bersiap." ucap tita sedikit berlari menaiki tangga.

"jangan berlari sayang." ucap eva melihat kepergian tita.

"eva...maafkan karna sudah tidak mempercayaimu." ucap manu bangkit lalu memeluk tubuh eva dari belakang.

My Sugar DuddaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang