“Jungwon!”
Jungwon yang sedang mengelap meja refleks menoleh setelah namanya dipanggil keras oleh kakak keduanya: Jaeyoon.
“Ada apa, Hyung?” tanya Jungwon. Dia bingung karena Jaeyoon menghampirinya dengan raut kesal.
“Lihat ini!” Jaeyoon menunjukkan kertas latihannya yang basah. Melihat itu, Jungwon membulatkan mata karena terkejut.
“Kenapa bisa seperti ini, Hyung?” Jungwon kembali bertanya.
“Kau, kan, yang melakukannya? Kau menumpahkan teh, 'kan?” Jaeyoon menuduh. Sunghoon yang baru keluar dari kamar mandi segera menghampiri.
“Ada apa ini?” tanya Sunghoon begitu sampai.
“Sunghoon-ah, kertas latihanku basah karena dia.” Jaeyoon menunjuk Jungwon. Jungwon yang dituduh segera menggelengkan kepala. Dia merasa tak melakukan apa pun. Tadi, dia memang membuatkan teh untuk Jaeyoon, tapi tidak sampai menumpahkannya ke kertas latihan sang kakak.
“Apa itu benar, Jungwon?” tanya Sunghoon pada Jungwon.
“Ti—tidak, Hyung. Aku tidak menumpahkannya.”
“Tak usah mengelak. Jelas-jelas yang datang ke kamar dan membawa teh itu adalah dirimu. Bisa tidak, kau lebih berhati-hati? Lagi pula kenapa menaruh gelasnya di meja belajar?” Jaeyoon tetap menyalahkan Jungwon.
Jungwon menggeleng keras. “Tidak, Hyung. Aku tidak melakukan apa pun. Aku menaruh gelasnya di nakas, bukan di meja belajar.” Jungwon masih berusaha membela diri.
“Sunoo melihatnya. Apa menurutmu dia berbohong padaku?”
Jungwon terdiam.
“Itu benar. Aku melihat Jungwon menumpahkan tehnya. Entah sengaja atau tidak, yang jelas dia langsung pergi begitu saja tanpa bertanggung-jawab.” Semua perhatian langsung mengarah pada Sunoo yang sedang menuruni tangga.
“Sunoo hyung ... aku tidak melakukannya,” ujar Jungwon.
“Dasar tidak mau mengaku.” Sunoo menoleh pada kedua kakak kembarnya. “Hyung, sungguh, aku melihatnya menumpahkan teh itu hingga mengenai kertas latihanmu. Tadi, aku hendak masuk ke kamar hyung untuk meminjam pulpen, tapi aku mengurungkan niat saat melihat keberadaan Jungwon di dalam,” jelas Sunoo.
Jungwon yang mendengar penjelasan palsu itu lantas menggelengkan kepalanya. “Tidak-tidak, aku ti—”
“Cukup, Jungwon!” sentak Sunghoon. “Sunoo tak mungkin berbohong pada kami. Jangan mencoba untuk mengelak dan terus membela diri!” kata Sunghoon, ikut kesal.
Jungwon menelan ludahnya. Matanya sudah mulai memanas. Percuma saja membela diri lagi jika kedua kakak kembarnya itu lebih percaya pada Sunoo.
“Mau menangis? Cengeng sekali,” sindir Sunoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] FALL WINDS
Fanfiction‹ 𝐅𝐀𝐋𝐋 𝐖𝐈𝐍𝐃𝐒 › ft Yang Jungwon SUDAH DIBUKUKAN & SEMUA BAGIAN LENGKAP. PEMESANAN BUKU MELALUI SHOPEE PP ENTERTAINMENT. ❝Hyung, aku bukan anak bunda, ya?❞ ― FALL WINDS Karya Yeonkkochh ©2022