FALL WINDS | 47

3.4K 628 382
                                    

Heeyoung membuka mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Heeyoung membuka mata. Secara otomatis tangannya mengambil handuk kecil yang berada di kening. Dia tahu, semalam Jungwon datang dan mengompresnya karena demam.

Tak mau memikirkan kepedulian yang diberikan Jungwon, Heeyoung bangun dan menurunkan kedua kaki dari tempat tidur. Dia sudah baik-baik saja sekarang karena suhu tubuhnya telah kembali normal. Hanya saja, kesedihan atas meninggalnya Sunoo masih belum hilang.

Berjalan keluar dari kamar, Heeyoung tak melihat ayah dan ibunya. Mendapati keberadaan putra kembarnya di meja makan, Heeyoung pun melangkah untuk menghampiri.

“Kakek dan nenek mana?” tanya Heeyoung pada Jaeyoon dan Sunghoon yang sedang sarapan. Hari ini keduanya tak sekolah karena masih dalam keadaan berkabung.

“Pulang, diantar oleh Heeseung hyung. Tapi sebelumnya, nenek memasak semua makanan ini. Bunda baik-baik saja? Kudengar semalam bunda demam.” Jaeyoon yang berbicara. Heeyoung menanggapi dengan anggukan, lalu menarik kursi dan duduk.

“Bunda mau sarapan? Aku ambilkan, ya?” Jaeyoon bersiap untuk mengisi piring dengan nasi, tapi bundanya malah menghentikan.

“Tidak perlu. Bunda tak lapar. Nanti saja,” kata Heeyoung.

“Tapi wajah bunda pucat begitu. Makanlah agar energi bunda terisi kembali,” timpal Sunghoon.

“Tidak mau. Nanti saja.” Heeyoung mengedarkan pandangan. “Jungwon di mana?” Pertanyaan itu membuat Jaeyoon dan Sunghoon terkejut. Tumben sekali bundanya menanyakan keberadaan Jungwon.

“Dia ada di kamar. Sedang tidur,” jawab Sunghoon. Tanpa banyak bicara, bundanya itu langsung beranjak dan melangkah pergi. Jaeyoon serta Sunghoon yang melihatnya jadi kebingungan.

“Tak akan ada sesuatu, 'kan?” Jaeyoon bertanya-tanya.

Heeyoung menaiki tangga dengan cepat. Dia pergi ke kamar Jungwon, dan ternyata anak itu memang sedang tertidur; di kasur pula. Cepat-cepat, Heeyoung mendekati lemari pakaian. Dia mengambil tas berukuran sedang di lemari itu, lalu memasukkan beberapa baju Jungwon ke dalamnya.

Mendengar ada sesuatu yang berisik, Jungwon pun membuka mata. Melihat sang bunda tengah mengemasi pakaiannya membuat dia terkejut dan langsung bangun dari posisi tidurnya.

“Bunda, kenapa pakaianku—”

“Tinggalkan rumah ini!”

Jungwon membulatkan mata. Bundanya menjawab tanpa menoleh sama sekali. Dengan segera, Jungwon mendekat pada bundanya itu.

“Bunda, bunda mengusirku? Kenapa?” tanya Jungwon dengan panik.

Heeyoung menjatuhkan tas yang sudah terisi oleh pakaian Jungwon, kemudian menatap anak itu dengan marah.

“Masih tidak mengerti?! Kau itu anak sialan! Aku tak mau kau tinggal di rumah ini lagi!” Heeyoung mengambil kembali tas berisi pakaian Jungwon, lalu memberikannya pada anak malang itu. “Sekarang pergilah! Jangan pernah datang lagi ke sini!” seru Heeyoung.

[✓] FALL WINDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang