FALL WINDS | 15

2.6K 511 314
                                    

Jungwon membuka mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungwon membuka mata. Hal pertama yang dilihatnya adalah ruangan yang serba putih, juga terdengar suara elektrokardiogram. Setelah menoleh ke kanan-kiri, tak ada siapa pun di ruangan itu selain dirinya.

Jungwon kebingungan, bagaimana bisa dia ada di rumah sakit?

Ceklek

Jungwon mengarahkan atensi ke pintu.

Hyung ...” Jungwon memanggil Heeseung dengan suara lemah. Heeseung yang menyadari bahwa adiknya sudah sadar pun segera menghampiri.

Jungwon-ah, kau sudah sadar? Tunggu sebentar, eo? Hyung panggil dokter dulu.” Heeseung bergegas keluar ruangan lagi untuk memanggil dokter. Ada rasa senang karena akhirnya Jungwon sadar setelah beberapa jam pingsan.

Jungwon kembali mengedarkan pandangan. Dilihatnya jam yang sudah menunjukkan pukul delapan malam.

“Aku ... tidak bekerja ... ibu Hong pasti menunggu,” ujar Jungwon. Dia ingin bergerak, tapi seluruh tubuhnya terasa berat untuk digerakkan. Tak lama kemudian, Heeseung datang bersama dokter dan satu perawat.

Dokter itu segera memeriksa kondisi Jungwon. Heeseung diam memperhatikan; berharap kondisi Jungwon baik-baik saja.

“Kau merasakan ada yang sakit tidak?” tanya dokter itu pada Jungwon.

Jungwon menggelengkan kepala. Kondisinya saat ini lebih baik daripada saat di sekolah tadi. Mungkin hanya saja tubuhnya terasa berat jika digerakkan.

“Kalau begitu, istirahat yang cukup, ya?”

Jungwon kembali mengangguk.

“Terima kasih, Dokter.” Heeseung membungkukkan badan sebelum dokter itu pergi dari ruangan. Begitu dokter dan perawatnya pergi, Heeseung mendekati Jungwon yang berbaring di ranjang rumah sakit.

“Kau baik-baik saja, 'kan? Hyung sangat mengkhawatirkanmu,” ungkap Heeseung.

“Aku baik-baik saja, Hyung ...”

“Siapa yang menguncimu di sana? Keterlaluan sekali. Kau bisa saja mati kedinginan.”

Jungwon terdiam. Tak mungkin jika dia menyebut nama Sunoo. Bisa-bisa, Heeseung memarahi Sunoo, dan Jungwon tak mau itu sampai terjadi. Nanti, Sunoo akan semakin tidak menyukainya karena sudah mengadu.

Jungwon-ah, kenapa diam? Kau tak tahu siapa yang menguncimu?” Heeseung kembali bersuara.

Jungwon menganggukkan kepala; mengiyakan. Lebih baik, dia tak memberitahu Heeseung.

“Apa ada yang tak menyukaimu di sekolah? Coba beritahu hyung, biar hyung tegur mereka.”

“Tidak, Hyung. Tak apa, biarkan saja. Lagi pula, aku baik-baik saja sekarang.”

“Tapi ini sudah keterlaluan. Bagaimana jika kau—”

Hyung.” Jungwon memotong kalimat Heeseung. “Hyung yang membawaku kemari? Bagaimana bisa hyung tahu bahwa aku terkunci di rooftop sekolah?” tanyanya kemudian; mengalihkan pembicaraan.

[✓] FALL WINDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang