Jongseong yang sedang memasak makanan menyempatkan diri untuk melihat ke arah Jungwon yang sedang terdiam; menatap kosong ke depan. Tadi, dia menemui Jungwon di pemakaman—karena diberitahu Riki—lalu mengajaknya pulang saat melihat anak itu membawa tas yang terlihat penuh.
“Wanita sialan itu benar-benar tak pantas menjadi seorang ibu.” Jongseong bicara dalam hati. Dia marah karena sepertinya Jung Heeyoung mengusir Jungwon dari rumah. Tapi tak apa, mulai detik ini dia yang akan mengurusi Jungwon dan memastikan bahwa Jungwon tak akan bersedih lagi.
“Jungwon-ah,” panggil Jongseong sambil terus memasak. Namun, tak ada sahutan sama sekali.
“Jungwon-ah.” Jongseong memanggil lagi dan berhasil membuat Jungwon menoleh.
“Iya, Hyung?”
“Pergilah ke kamar dan beristirahat. Hyung akan memanggilmu lagi saat makanan sudah siap, eo?”
“Tidak, Hyung. Aku tidak enak,” balas Jungwon.
“Kenapa? Jangan seperti itu. Mulai sekarang, tempat ini jadi rumahmu juga. Kau akan tinggal di sini bersama hyung,” jelas Jongseong yang membuat Jungwon terdiam. “Cepatlah, kau pasti lelah.”
“Hyung,” panggil Jungwon tiba-tiba.
“Iya?”
“Kau baik sekali padaku. Terima kasih. Aku berjanji akan membalasnya. Aku akan membayar uang sewa,” kata Jungwon. Jongseong terkekeh mendengar itu.
“Kau tak perlu membayar apa pun. Hiduplah dengan baik di sini. Lagi pula sudah menjadi tugas hyung untuk menjagamu. Sekarang, jangan mengkhawatirkan apa pun, ya?”
Jungwon tersenyum simpul. Betapa beruntungnya dia dipertemukan dengan Jongseong oleh Tuhan. Mungkin, selama ini Tuhan tak pernah mengabulkan apa yang dia minta, tapi Tuhan tetap berbaik hati padanya.
“Beristirahatlah,” suruh Jongseong kemudian. Karena terus disuruh seperti itu, Jungwon pun mengangguk. Dia beranjak dan membawa tas pakaiannya ke kamar yang dimaksud Jongseong.
Setibanya di kamar, Jungwon melihat sekeliling. Luas dan rapi, itulah kesan pertama yang didapatnya. Melangkah maju dan menaruh tas pakaian ke atas kasur, Jungwon menghela napas, lalu memerosotkan tubuhnya hingga terduduk sambil bersandar pada ranjang.
Jungwon memeluk lutut dan membenamkan wajah. Dia ... kembali menumpahkan kesedihan.
• • •
Heeyoung dan putra kembarnya berlari tergesa-gesa menuju ICU sebuah rumah sakit. Mendapat kabar bahwa Heeseung menjadi korban kecelakaan, membuat ketiganya panik dan langsung pergi meninggalkan rumah.
Melihat seorang perawat hendak masuk, Heeyoung segera menghentikannya.
“Aku, ibu Yoon Heeseung. Bagaimana kondisi putraku sekarang? Dia baik-baik saja, 'kan?” Heeyoung bertanya dengan terburu-buru akibat panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] FALL WINDS
Fanfic‹ 𝐅𝐀𝐋𝐋 𝐖𝐈𝐍𝐃𝐒 › ft Yang Jungwon SUDAH DIBUKUKAN & SEMUA BAGIAN LENGKAP. PEMESANAN BUKU MELALUI SHOPEE PP ENTERTAINMENT. ❝Hyung, aku bukan anak bunda, ya?❞ ― FALL WINDS Karya Yeonkkochh ©2022