FALL WINDS | 21

2.4K 521 181
                                    

Jungwon memaksa tangan kanannya untuk menulis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungwon memaksa tangan kanannya untuk menulis. Meski terasa sangat sakit, dia tetap berusaha mencatat apa yang ada di papan tulis. Harusnya, hari ini tangannya itu sudah mulai membaik. Tapi karena ulah Hansung, bukannya membaik, tangannya malah tambah sakit.

Tadi, Jungwon berangkat bersama dengan kedua kakak kembarnya; diantar oleh Heeseung. Sedangkan Sunoo, seperti biasa diantar oleh sang bunda menggunakan mobil lain.

Jungwon awalnya sempat berpikir, kenapa bundanya itu lebih mengistimewakan Sunoo? Tapi setelah tahu bahwa Sunoo sakit parah, dia jadi memaklumi.

Dari kecil, jantung Sunoo lemah. Dari kecil juga, Sunoo banyak pergi ke dokter. Tak heran jika bundanya sangat menjaga serta memanjakannya. Karena tak ingin anak kesayangannya itu kenapa-kenapa, jadinya Jungwon diminta untuk menjaga dan mengutamakan Sunoo.

Terkadang, Jungwon merasa iri karena Sunoo lebih mendapat banyak perhatian dari sang bunda. Berbeda dengannya yang sama sekali belum pernah mendapat perhatian dari bundanya itu.

Saat kecil, Jungwon sering mengintip kamar bunda dan ayahnya. Melihat bagaimana Sunoo tertidur di tengah-tengah mereka, membuat Jungwon menginginkannya juga. Dia ingin tahu bagaimana rasanya dipeluk seorang ibu.

Clak

Jungwon terkesiap saat melihat setetes darah jatuh ke buku catatannya. Tak mau darah itu membekas di kertas, dia pun segera menyekanya menggunakan tangan. Setelah itu, menyentuh hidung.

Darah, keluar lagi.

Dari semenjak kejadian di gudang, Jungwon jadi sering mimisan. Entah akibat dari tendangan, atau memang efek kelelahan. Sebab, akhir-akhir ini dia merasa hari-harinya terasa lebih berat dari sebelumnya. Ditambah ujian tengah semester yang akan dilaksanakan sebentar lagi membuatnya harus banyak belajar.

“Yoon Jungwon.” Panggilan dari guru membuat Jungwon mendongak. Seluruh perhatian tertuju padanya.

“Kau kenapa?” tanya guru itu.

“Tidak, Pak. Aku tidak kenapa-kenapa.” Jungwon menurunkan tangannya dari hidung setelah menyeka darah mimisan.

“Kau mimisan?”

Jungwon kembali menyentuh hidungnya setelah merasa bahwa darah kembali mengalir.

“Pergilah ke ruang kesehatan,” suruh guru itu pada Jungwon.

“Iya, Pak.” Jungwon menutup buku catatannya, lalu setelah itu pergi meninggalkan kelas untuk pergi ke ruang kesehatan. Dia harus menghentikan darah yang terus keluar dari hidungnya karena demi apa pun, rasanya tidak mengenakan.

Jungwon berjalan cepat di koridor yang sepi. Sampai tiba-tiba saja dia menghentikan langkahnya ketika hampir bertabrakan dengan seseorang saat hendak berbelok menuruni tangga.

Eo? Hyung.”

“Kau kenapa?” tanya Jaeyoon kemudian.

“Aku ... mimisan.”

[✓] FALL WINDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang