Hidden Part 2 ┊⁀➷ Jasa Tak Terbalas

3.7K 359 30
                                    

Bara memutuskan panggilannya, dan segera beralih pada panggilan lain. Hari ini seharusnya Jufasya sedang libur, tetapi karena ada operasi mendadak mengharuskannya segera ke rumah sakit. Jufasya berjanji akan segera pulang setelah selesai.

"Assalamualaikum, Dad. Tadi aku baru mau nelepon!" Nada bicara Jufasya saat mengangkat telepon Bara terdengar begitu panik.

"Kenapa, Fas?"

"Daddy tenang dulu, aku juga lagi nyari dia."

"Cari siapa!"

"Reynaldhi, nggak ada di rumah."

"Apa?" Bara tidak sengaja malah membentak.

"Aku tadi baru pulang, ke kamar Reynaldhi, aku menemukan seorang suster pingsan di kamarnya. Terus ...."

"Terus apa?"

"Ada bercak darah lumayan banyak di kasurnya. Aku ... aku juga takut, tapi aku nggak tau harus ngapain, Dad!"

"Subhanallah ... terus gimana? Lagian, kenapa kalian semua pergi? Kenapa kita harus ngulangin kesalahan yang sama cuman karena mikirin yang lain? Reynaldhi itu nggak boleh ditinggal!"

"Dad ... please, marahnya nanti. Ini Reynaldhi harus dicari kemana?"

Bara berdecak, "Kamu juga tenang! Coba cek dulu CCTV, Daddy akan tindak lanjuti orang-orang yang nggak becus bekerja!"

Dalam perspektif Jufasya, lelaki itu langsung memutar rekaman CCTV beberapa menit belakangan. Kakinya melemas ketika menghubungkan setiap rekaman dari setiap sudut rumah. Ada seorang pengawal Bara yang berkhianat, laki-laki itu malah ikut membantu menculik Reynaldhi entah kemana.

Jufasya kembali menghubungkan teleponnya pada sang ayah, "Ada yang menculik Reynaldhi."

"Apa? Kamu jangan bercanda."

"Nggak, Dad! Mereka menyamar menjadi perawat yang mengurus transfusi. Suster satunya masih ada sama aku, dia bukan komplotannya. Terus .... barang di rumah juga nggak ada yang hilang, aku takut mereka memang mau menculik Reynaldhi."

"Allahu akbar ... kerahkan seluruh pengawal Daddy buat nyari Reynaldhi sekarang juga. Kalau ada kabar, kamu langsung hubungi Daddy lagi."

"Iya, Dad."

.







.







.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.







.







.

Dalam keadaan setengah sadar, Reynaldhi masih berusaha memulihkan pandangannya. Seorang pria di hadapannya bagai tengah mengisyaratkan untuk menghubungi seseorang. Setelah pandangannya sedikit membaik, Reynaldhi berusaha menerka siapa orang di hadapannya.

Reynaldhi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang