Bab 4 b

807 134 29
                                    

"Tuan Oh duduklah dulu, saya akan menidurkan anak-anak dulu" pamit Yoona membawa si kembar ke kamar nya

Sehun hanya menangguk sebagai jawaban.
Sehun kemudian duduk di kursi ruangan keluarga memijit pelipisnya merasa bersalah karena telah membentak Mark , memang ini bukan pertama kalinya Sehun membentak Mark tapi ini yang pertama kalinya untuk Mark menanggapi bentakan Sehun dengan tangisan, biasanya Mark akan berlari mengadu kepada nenek nya .

"Apa kali ini aku melebihi bentakan yang biasa?" Gumam Sehun

"Jadi kau sering membentak Mark" timpal Jongin dengan nada sinis lalu duduk di depan Sehun menatap sinis Sehun

Sementara Sehun menelan ludahnya kasar cukup menakutkan juga melihat Jongin menatap nya sinis

"Bukan bentakan seperti tadi"

"Lalu seperti apa?" Tanya Jongin masih dengan rasa kesalnya

"Yah biasa nya Mark akan berlari mengadu kepada ibu ku"

"Berhenti membentak Mark jika Mark membuat kesalahan atau keaktifan Mark sudah benar-benar membuatmu pusing"

"Lalu bagaimana cara nya agar Mark berhenti nakal,jika aku tidak memarahi nya"

"Tidak ada anak yang nakal tapi aktip-super aktip-super super aktip" ucap Jongin
"Jangan menyebutkan anak mu sendiri dengan nakal ,karena apa yang kau ucapkan itu akan melekat di hatinya,dia akan menganggap jika dirinya nakal karena anggapan itu pula dia akan berpikir
'Aku sudah di bilang nakal,jadi tidak masalah melakukan itu paling nanti di omelin lagi' "

Sehun memilih diam,ingin terus mendengarkan hal apalagi yang Jongin ucapkan yang akan membuat nya kagum.

"Mendisplinkan anak tentu itu harus tapi bukan dengan cara membentak atau memarahi,cukup kau hukum dia bisa dengan berdiri sebelah kaki,tidak makan makanan kesukaan nya selama satu hari,menyita mainan kesukaan nya dan masih banyak lagi. Lalu setelah nya kau bisa memberikan pengertian dengan cara halus jika apa yang dia lakukan itu salah, dengan cara seperti itu kemungkinan besar si anak akan paham dan menyadari kesalahannya sendiri.
Berbeda dengan kau marahi atau bahkan membentak,si anak akan kemungkinan akan merasa tidak terima dan akan terus mengulangi kesalahannya lagi"

"Ahhh dengar Jongin-ssi"

"Heum"

"Mark itu luar biasa aktip dan cara halus sudah tidak berguna untuk mendisiplinkan Mark "

Jongin menatap tidak percaya Sehun

"Di rumah" ucap Sehun "di rumah Mark akan berubah luar biasa aktip yang akan membuat kepala mu terasa ingin pecah" Sehun memberi jeda
"Aku paham maksud mu ,aku akan berusaha untuk lebih lembut kepada Mark" Sehun tersenyum tipis
"Terimakasih sarannya Jongin-ah"

Deg

Jantung Jongin terasa berhenti berdetak saat Sehun tersenyum dan memanggilnya dengan kata Jongin-ah

"Kau baik-baik saja? Pipi mu memerah" tanya Sehun

"Tidak baik"  jawab Jongin menyederkan tubuhnya pada kursi lalu tidak lama kembali duduk tegak menghadap Sehun

"Tuan Oh" tanya Jongin menatap serius Sehun dan Sehun jujur cukup canggung juga dengan tatapan Jongin
"Mari kita berteman" Jongin mengulurkan tangan 'atau mari kita berkencan ' batin Jongin sembari menunggu uluran tangan Sehun

"Mari kita berteman Jongin-ah"

"Sehun hyung?"

Sehun tersenyum kecil dan Sehun sadar hari ini sudah 2 kali dia tersenyum karena Jongin.

Because Its Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang