Bab 26

596 95 13
                                    

Sujin tersenyum kecil saat mengetahui tamu yang di maksud agensi adalah mantan ibu mertua nya yang saat ini memakai pakaian wanita dengan gaya glamor super mewah ,Sujin akui mantan ibu mertua nya terlihat cantik dengan pakaian wanita di tambah dengan pakaian dari brand terkenal di tambah pula dengan make up yang sempurna jangan lupakan dua pengawal di sisi kanan dan kiri menegaskan jika Jaejoong bukanlah orang sembarangan

"Maaf menganggu waktu mu yang super sibuk" ucap Jaejoong lalu setelah nya duduk di depan Sujin
"Pemilihan ruangan yang terbuka" ucap Jaejoong lagi saat melirik sekitar ruangan atau lebih tepat cafe SM Entertainment.

"Hanya mengantisipasi jika ada kejadian yang tidak di inginkan" jawab Sujin tersenyum manis

"Jangan tersenyum manis kau terlihat sangat jelek"

"Terima kasih atas pujiannya Tuan ahh nyonya Oh"

Jaejoong mengetuk meja sebanyak tiga kali lalu menatap Sujin dengan remeh

"Apa yang kau miliki hingga berani menyentuh menantu ku" Desis Jaejoong sudah merasa cukup dengan ramah tamah

Sujin tertawa kecil "aku tidak memiliki apa-apa,tapi aku memiliki keberanian untuk keadilan kematian kedua orang tua ku"

Jaejoong tertawa ringan "sungguh mulia diri mu sebagai seorang anak" ucap Jaejoong memberi jeda
"Tapi ayolah kau tidak sebodoh itu untuk mengetahui kebenaran nya bukan? Ayah mu merampok uang ku, dia korupsi, masa iya aku harus memelihara tikus menjijikkan "

"Kau" desis Sujin tidak terima jika sang ayah di samakan dengan seekor tikus

"Dan ibu mu yang mati karena tidak ingin di panggil pihak polisi,ayolah kedua orangtua mu itu penipu jangan buta dengan kebenaran nya"

Sujin diam tidak menjawab ucapan Jaejoong namun tangannya mengepal kuat di atas meja

"Dengarkan aku baik - baik Nona Ahn dulu aku diam karena Sehun terus memihak mu dan lagi aku tidak ingin hubungan ku buruk dengan putra ku sendiri,tapi sekarang Sehun sudah tidak peduli lagi padamu,aku bisa menghancurkan mu sampai titik terbawah hingga kau tidak sanggup hidup dan memilih mengakhiri hidup mu seperti orangtua mu"

"Aku sudah memiliki bukti kematian Sejong, teror yang menimpa Jongin dan kematian gelandang itu. Aku mampu mendapatkan bukti yang kau sembunyikan dengan rapat karena aku memiliki uang yang tidak kau miliki
Jika kau bisa membayar satu orang Kibum ,aku bisa membayar para mafia di negeri ini. Aku bisa melakukan hal yang lebih dari yang kau lakukan, Bahkan aku bisa membunuhmu tanpa ada seorang pun yang tahu,jika pun polisi mengetahui nya mereka tidak bisa menyentuh ku seujung jari pun"

Jaejoong tersenyum remeh melihat keterdiaman Sujin dengan wajah yang terlihat jelas menyimpan kemarahan

"Jangan bersikap bodoh untuk melawanku nona, jangan menyakiti oranglain untuk merasakan hal yang sama seperti mu,kau dan keluarga mu adalah yang membuat rasa sakit itu bukan orang lain ,jangan menyalahkan kehancuran keluarga mu pada keluarga ku,jika keluargamu bersikap jujur ,jika keluarga hidup dengan baik maka kehancuran itu tidak akan datang. Berhenti berasumsi jika ayah dan ibu adalah korban. Mereka mati karena tidak ingin di jerat hukum "

"Jadi aku peringatkan satu kali lagi, jangan sentuh keluarga ku dan Jangan pernah berpikir jika Mark akan mengetahui siapa ibu kandungnya " ucap Jaejoong lalu pergi dengan langkah sangat anggun

"Aku tidak peduli jika aku harus mati di tanganmu atau aku membunuh diriku sendiri, jika aku harus hancur,aku tidak peduli apapun yang jelas aku akan menghancurkan mu terlebih dahulu,aku akan membuat mu menangis dengan rasa sakit yang sama" desis Sujin masih tidak terima dengan kebenaran yang jelas di depan matanya.

.
.
.

Jaejoong pulang ke rumah dengan pakaian  pria hanya saja sedikit lebih menarik perhatian, Jaejoong memakai kemeja salur putih, biru,pink dan celana pink selutut, sepatu kets berwarna putih dan rambut blonde  dan tentu saja ini membuat Jongin kembali terperangah dengan penampilan Jaejoong yang menurut Jongin terlihat seperti pria berusia 20 tahunan.

"Mama" panggil Jongin

"Hey sayang" Jaejoong memeluk Jongin bahkan mencium pipi Jongin bersyukur tidak ada Sehun di ruang keluarga jika ada Sehun pasti akan berteriak heboh tidak terima Jongin di cium sang ibu

"Mama ke salon dulu jadi pulang sore"

Jongin menangguk "jadi bagaimana pertemuan mama dan Sujin ?"

"Hanya memberikan sedikit kebenaran yang membuat nya marah,sedikit gertakan dan sedikit ancaman"

Jongin menatap cemas "apa semua nya akan baik-baik saja,apa dia tidak akan menemui Mark lagi? "

Jaejoong tersenyum kecil mengusap tangan Jongin,di saat dirinya sendiri yang terancam Jongin masih sempat memikirkan keadaan Mark dan itu mampu membuat hati Jaejoong terharu
"Terima kasih telah menyayangi Mark dengan tulus"

"Kenapa harus berterimakasih, sudah seharusnya aku menyayangi putra ku kan" jawab Jongin tulus tidak berpikir akan membuat Jaejoong menangis dan memeluk nya erat
"Mama" Jongin mengusap punggung Jaejoong lembut

"Terima kasih telah hadir di keluarga ini, terimakasih menerima kekurangan Sehun, terimakasih telah menyayangi Mark, Terimakasih sudah membuat keluarga ini hangat" ucap Jaejoong menangis untuk pertama kalinya setelah kelahiran Sehun

Jongin tersenyum tulus mengusap air mata Jaejoong
"Awalnya aku enggan masuk dalam keluarga ini,awalnya aku tidak nyaman,awalnya aku tidak mencintai Sehun hyung,awalnya aku terus bertanya-tanya kenapa aku mau menikahi Sehun hyung . Namun setelah aku terus merenung aku mulai berpikir jika ini adalah jalan Tuhan untuk ku,ini adalah awal dari kebahagiaan yang akan aku terima selain dari keluarga ku. Aku menerima semua kekurangan keluarga ini dan menikmati semua kelebihan keluarga ini. Mari kita mulai hidup bersama mama, mari kita saling berpegangan tangan untuk melangkah menuju masa depan yang bahagia. Meski di tengah jalan akan ada kerikil mari eratkan genggaman tangan kita"

"Jongin"

"Karena keluarga ini aku bisa perlahan keluar dari zona nyaman ku, kejadian tembakan di rumah sakit, teror itu membuat ku tertekan , membuat ku merasakan ketakutan itu lagi. Tapi karena itu pula aku terus melawan rasa takut itu. Jika aku tidak bertemu keluarga ini aku akan tetap berdiri di zona nyaman ku saat ada bahaya aku lebih memilih bersembunyi. Tapi sekarang aku mulai berani melawan "

"Jadi berhenti berterima kasih, berhenti merasa beruntung aku ada disini ,karena kita simbiosis mutualisme " ucap Jongin di akhiri dengan candaan yang membuat Jaejoong tertawa singkat lalu memeluk Jongin dan tanpa mereka sadari ada Sehun Serta Yunho yang berdiri di depan pintu masuk ruang keluarga

"Pilihan yang terbaik Oh Sehun" ucap Yunho lalu melangkah meninggalkan Sehun menuju ruang keluarga dengan hati hangat .

"Kau membesarkan putramu dengan baik Kangin-ah"

.
.
.

"Pokok nya harus super mewah aku ingin mengalahkan Jaejoong hahaha lihat saja Pernikahan Junmyeon dan Irene bahkan akan di siarkan Tv "

"Lalu"? Tanggap Siwon acuh tak acuh

"Mengundang EXO"

"Bayaran nya mahal yah mom" tanggap Suho ceria

"Tentu saja mahal"

"Siapkan jas untuk memberku yah mom"

"Oh jelas dong sayang"

Sementara Junmyeon menepuk keningnya heran dengan tingkah ibu dan adik kembarnya.


TBC

Because Its Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang