Bab 9

749 128 17
                                    

Sehun sudah sampai di Mansion Oh , setelah menidurkan Mark di kamarnya ,Sehun berjalan menuju ruang kerja kembali mengingat percakapan nya dengan Jongin di mobil

Flashback

"Aku ingin menjalin hubungan menuju pernikahan dengan mu"

"Aa-pppa? Berhubungan ? Menikah?"

"Iya "

Jongin menggelengkan kepalanya
"Jangan berlebihan hyung jika bercanda"

"Aku serius" ucap Sehun kemudian menepikan mobilnya dan Sehun mendengar jelas helaan nafas Jongin pertanda  Jongin merasa keberatan jika mereka menepi
Setelah menepi Jongin menatap Sehun dan dari wajahnya Jongin mengetahui jika Sehun tidaklah sedang bercanda

"Jika ini karena Mark ,aku tidak mau" ucap Jongin memberi jeda "aku tidak ingin berhubungan dengan mu hanya karena Mark menginginkan ku sebagai ibu nya,aku orang yang cukup peka asal kau tahu"

"Jongin ini mungkin terdengar cepat tapi aku juga menyukai mu"

"Kau tidak menyukai ku,kau ingin membahagiakan Mark"

"Kim Jongin" ucap Sehun serius menatap tajam mata indah Jongin

"Kau mengatakan kau cukup peka bukan? Maka kau tidak bodoh untuk melihat nya,jika aku menyukai mu"

"Tapi aku tidak menyukaimu dan bisa kita tidak membicarakan hal ini" pinta Jongin
"Aku lelah"

Sehun hanya mengangguk kemudian kembali menjalankan mobil nya dan sisa perjalanan ini hanya kesunyian.
Setelah 30 menit mobil yang Sehun tumpangi akhirnya sampai di depan gedung apartemen Jongin .

"Terimakasih atas tumpangannya" ucap Jongin melepaskan sabuk pengaman nya 

"Jongin" panggil Sehun

"Yah"

"Aku menyukaimu dan aku akan terus mengatakan hal tersebut sampai kau membalas jika kau menyukai ku"

Sementara Jongin hanya diam tidak menjawab ucapan Sehun lebih memilih melihat Mark sebentar yang masih pulas

"Tidur yang nyenyak Markeu" gumam Jongin dan langsung keluar mobil tanpa berpamitan dengan Sehun, untuk saat ini Jongin merasa tidak nyaman dengan Sehun

Flashback of

.
.
.

"Aku terlalu percaya diri atau terburu-buru atau aku sudah gila" gumam Sehun keluar dari ruang kerja berniat tidur namun niatan nya terhenti saat melewati ruang keluarga berpapasan dengan Jhony yang mungkin bersiap pulang di lihat dari pakaian yang di pakai nya hanya kaos di balut jaket rajut dan celana panjang

"Tuan Oh mungkin anda harus mendengarkan keluhan seseorang" ucap Jhony

"Maksud mu?"

"Boleh saya duduk?"

"Tentu tidak ada yang melarang mu" 

Jhony tersenyum miring memperlihatkan ponselnya yang menyala

Nini Calling

"Hal-----"

"Jhonyyyyyyy " terdengar pekikan dari sebrang telepon

"Yah"

"Bagaimana ini?"

"Bagaimana apa nya"

Because Its Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang