Bab7

767 137 13
                                    

Jongin keluar dari kediaman Oh dan memilih berjalan kaki dari pada tawaran salah satu sopir keluarga Oh dan saat Jongin berjalan Jongin merasakan ada seseorang yang  sudah Jongin kenali merangkul bahu nya .

"Kau terkejut dengan keluarga Oh" tanya orang tersebut yang tak lain adalah Jhony

"Yah dan sesungguhnya aku merasa tidak nyaman disana ,aku juga merasa bersalah kepada karena menjadikan kesalahan Mark agar aku bisa keluar dari rumah atau mungkin istana"

Jhony tersenyum kecil mengacak rambut Jongin

"Jhony" rengekan Jongin "aku lelah berjalan "

Jhony tertawa kecil lalu berjongkok dan  Jongin langsung naik di punggung Jhony , sesuatu hal yang biasa mereka lakukan , sesuatu hal yang sempat membuat Mark cemburu

"Berakhir" ucap Jongin pelan namun masih dapat di dengar oleh Jhony yang sudah mulai berjalan

"Tidak ada jalan lagi, kalian memang tidak di takdirkan bersama"

Jongin mendengus mendengar ucapan Jhony namun tangan nya mengeratkan pada leher Jhony

"Bagaimana jika di antara kami ada yang menjalani hubungan yang lain atau bahkan bagaimana jika di antara kami ada yang menikah?" Tanya Jongin gelisah

Jhony tersenyum kecil meminta salah satu rekannya untuk membukakan pintu gerbang lewat tatapan matanya

"Terimakasih"

"Sama-sama ketua"

"Jhony~~~" rengek Jongin "bagaimana issh?"

"Bagaimana apa nya?" Tanya Jhony kemudian berjongkok namun Jongin dengan tidak tahu malu nya masih diam di punggung Jhony
"Turun.. aku akan pesan taksi"

Jongin mempoutkan bibirnya kesal lalu duduk di sisi gerbang menselonjorkan kakinya

Jhony menatap kesal Jongin "kau terlihat seperti gelandangan" komentar Jhony  sembari mengutak-atik ponsel nya

"Jhony"

"Heum"

"Kenapa tidak membeli mobil aku yakin 1000% gaji mu mampu membeli mobil"

"Kau lupa aku sedang mendirikan rumah?"

"Aaaaa-----"

"Taksi nya datang" potong Jhony cepet sembari menarik lengan Jongin lalu memasuki taksi

"Aku lapar"

"Kita makan di restoran biasa,aku sudah menghubungi Taeil hyung untuk membuat pesanan kita"

"Aku ingin ayam"

"Aku sudah tahu"

Jongin tersenyum cerah "ayo kita pacaran kau tahu segala hal tentang ku"

Jhony menatap Jongin remeh "kau jauh dari tipe ku"

"Sialan" dengus Jongin memukul lengan Jhony lalu tiba-tiba menyadarkan punggungnya pada kursi mobil dengan helaan nafas berat

"Kau akan menemukan seseorang yang lebih dari Mark,yang lebih mencintaimu dan kau juga lebih mencintai nya"

"Benarkah?"

"Tentu"

"Tapi-------" Jongin menatap keluar jendela dengan sendu "Mark adalah orang pertama untuk ku,kami terlalu banyak berharap dengan hubungan kami"

Jhony tersenyum tipis menarik Jongin dalam pelukannya
"Kalian saling mencintai, tentu pasti begitu banyak harapan yang kalian inginkan tapi Tuhan tidak menuliskan skenario cinta kalian untuk selamanya, yakinlah Tuhan akan memberikan seseorang untuk kalian dengan cinta yang bahagia seperti yang pernah kalian rasakan dan cinta itu akan selamanya dan akan menerima kalian apa adanya"Jhony memberi jeda
"Simpan Mark dalam sudut terkecil hatimu  yang bahkan seseorang yang baru itu tidak bisa menempatinya, biarkan Mark menjadi kenangan yang terindah untukmu yang sesekali bisa kau ingat namun jangan kau harapkan" 

Because Its Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang