Bab 20 b

602 109 22
                                    

Sementara Irene saat mengetahui siapa yang datang langsung berlari menuju kamar Jongin, menghiraukan teriakan Yoona yang meminta nya membantu memasak untuk menjamu keluarga Oh. 

"KIM JONGIN" teriak Irene membahana di kamar paling besar di rumah ini, karena kamar tersebut dimiliki dua orang ,Jongin dan Johnny

"Nuna aku masih sakit aku baru saja pulang semalam" keluh Johnny mencoba duduk dengan perlahan

"Oh nuna lupa" pekik Irene lalu membantu Johnny agar bisa bersandar di kepala ranjang yang sebelumnya Irene menumpuk 3 bantal salah satu nya milik Jongin yang sedang Jongin pakai namun ajaib nya Jongin tidak terganggu dengan tarikan bantal yang kasar itu .

"Dia tidak terbangun" ucap Johhny menatap jijik Jongin karena melihat ada sedikit air liur di ujung bibirnya

"Dia seperti orang mati" sahut Irene sembari memberikan segelas air minum yang sudah ada di meja nakas  samping ranjang Johnny

"Terimakasih nuna"

"Tidur mu nyenyak semalam" 

"Tentu" Johnny tersenyum kecil
"Umma tidur di samping ku"

Irene tersenyum kecil
"Jangan menyembuhkan hal ini lagi" sembur Irene "nuna mengetahui tanggal jadwal kontrol mu,jika kau melewati nya awas saja"

"Terimakasih karena menyayangi ku seperti nuna menyayangi Jongin" ucap Jongin tulus

"Johnny dan Jongin adik Kim Joo Hyun tidak ada perbedaan" ucap Irene tersenyum kecil

Namun saat ingat tujuan nya kesini Irene kembali memekik heboh dan berjalan menuju ranjang Jongin tanpa belas kasih mengambil gelas dari genggaman Johnny lalu

Byurrrr

Menyiramkan tepat di wajah Jongin

"KIM JOO HYUN" pekik Jongin marah bangun dari tidur dengan cara yang paling membuat darahnya mendidih dan Jongin sudah mengetahui orang yang membangunkan nya dengan cara menyiramkan air ke wajahnya adalah kakak keduanya

"Tuh kan bangun" ucap Irene santai

Sementara Johnny memilih keluar kamar namun baru beberapa menit di saat Jongin sudah membuka mulutnya untuk membalas ucapan ke lewat santai Irene , pintu kembali terbuka dengan keras

"Kim Jongin" Johnny melotot kearah Jongin
"Kau" Johnny menunjuk Jongin
"Akan menikah seminggu lagi"

"HAH?" Jongin yang baru bangun tidur merasa cukup linglung di tambah dengan ucapan Johhny

"Aku tidak mau di langkahi"  rengek Irene menghentak kakinya keluar kamar Jongin tanpa menutup pintu

"Jangan ngaco ayo tidur lagi" ucap Jongin akan kembali tidur jika Johhny tidak cepat menarik paksa tangan Jongin

"Ahh kepala ku" keluh Johnny kepalanya terasa sedikit sakit saat tangannya menarik tangan Jongin dan berlari menuju ruang tamu

"Astaga" ucap Jongin kesal mengusap lembut kepala bagian belakang Johhny

"Mommy" pekik Mark tersenyum cerah saat melihat Jongin berdiri di depan pintu masuk ruang tamu

"Seperti nya aku mendengar suara Mark"  gumam Jongin belum menyadari situasi

"Jongin"

"Heum" jawab Jongin masih mengusap kepala Johhny

"Aku sudah lebih baik, terimakasih. Tapi lihat dengan jelas dengan teliti siapa saja yang di orang tamu sedang duduk di kursi" ucap Johnny dengan kata acak-acakan 

"Mommy" Mark kini sudah berdiri tepat di hadapan Jongin, memeluk kaki Jongin

"Mark" pekik Jongin terkejut mendapatkan pelukan di perutnya dari Mark dan saat dirinya mengikuti ucapan Johnny untuk lebih teliti melihat siapa yang datang Jongin membulatkan mata semakin terkejut

Because Its Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang