●●●
Sesampainya Gevan dan Dinda dirumah, mereka langsung masuk ke dalam kamar masing-masing dan membersihkan diri.
Mereka hanya sibuk dengan kegiatannya masing-masing di dalam kamar.
Kini Dinda sedang menonton drakor di laptopnya dengan ditemani cemilan kesukaannya, cukup memakan waktu lama Dinda menonton hingga matahari berganti dengan bulan.
Dinda pun menutup laptopnya dan pergi keluar kamar untuk pergi ke dapur.
Bi Siti yang sedang mencuci piring di dapur langsung menghentikan sebentar dan menghampiri Dinda.
"Non Dinda laper?" tanya bi Siti.
"Eh ngga kok bi" jawab Dinda.
"Terus ngapain ke dapur non?"
"Mau bikin susu bi"
"Oh sebentar atuh non, bibi buatkan dulu"
"Gak usah bi biar Dinda aja, itu mah gampang kok"
"Tapi bibi disini kan sebagai pem-" ucapan bi Siti terpotong oleh Dinda.
"Pembantu" ucap Dinda sembari tersenyum.
Bi Siti tersenyum malu sembari menundukan kepalanya.
"Udah bi gak papa aku aja, bibi lanjut aja cuci piringnya"
"Beneran?" tanya bi Siti.
"Iya bi"
"Yasudah bibi tinggal ya"
Dinda hanya menganggukan kepalanya dan mulai membuat susu.
Setelah selesai membuat susu, Dinda berniat untuk kembali masuk ke dalam kamar. Namun...
Bruk!
Gevan yang baru saja akan melewati dapur tak sengaja menubruk tubuh mungil Dinda.
"HEH! GAK LIAT GUE JALAN?" bentak Dinda kesal.
"Kamu yang jalan gak pake mata" ucap Gevan.
"Gila ya lo!? Untung susu gue gak tumpah!" ketus Dinda.
"Yaudah karna susunya gak tumpah, gak usah bikin masalah" ucap Gevan lalu pergi meninggalkan Dinda.
"Anjir! Om-om stres, gila, gak waras!" -batin Dinda.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIJODOHKAN AYAH
Novela Juvenil"𝐏𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐮𝐧𝐜𝐮𝐥 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚𝐚𝐧" Diharapkan untuk follow sebelum membaca. "Ayah akan menjodohkan kamu." Tak pernah Adinda berkepikiran akan dijodohkan oleh ayahnya dengan laki-laki yang sama sekali tidak ia kenali. Namun d...