●●●
Jam menunjukkan pukul 17:50, dimana matahari sudah akan terbenam dan seringkali disebut dengan kata "sunset"?. Gevan duduk di tepi pantai menikmati dinginnya angin malam, ditemani Dinda yang asik memotret sunset itu.
"Gevan" panggil Dinda lembut.
Gevan hanya melirik Dinda sekilas sembari menaikan alisnya.
"Em.. mau itu ngga?"
"Itu apa?" ucap Gevan tak mengerti.
"Itu.. berdua"
"Berdua gimana sayang? Yang jelas, saya ngga ngerti"
"Foto.. berdua" ucap Dinda malu-malu sembari memainkan jarinya.
"Boleh"
Dinda membulatkan matanya, menatap Gevan tak percaya.
"Kenapa kaget gitu?"
"Gapapa, ngga percaya aja kamu mau di foto sama aku"
Gevan terkekeh pelan, "kamu ngga inget waktu kita nikah? Itu kan foto berdua juga, din." Lalu ia beranjak dan berniat mencari orang untuk meminta memotret dirinya bersama Dinda.
"Kak!" panggil seorang anak laki-laki yang sepertinya berumur 8 tahun, sembari berlari kearahnya.
"Kakak mau aku fotoin ngga?" Katanya.
"Kamu bisa?" tanya Dinda ragu.
"Bisa kok"
Gevan tersenyum lalu memberikan camera yang ia genggam pada anak itu.
"Ini tolong fotoin ya" ujar Gevan.
"Oke kak, ayo kakaknya ambil posisi"
Gevan dan Dinda pun membelakangi camera, dengan tangan Gevan yang merangkul pinggang Dinda dan sinar sunset yang menggelapkan tubuh mereka.
"Satu, dua, tiga"
CEKREK! 📸
"Lagi kak, ubah posisi ya"
Gevan terkekeh lalu merubah posisinya menjadi berpegangan tangan dengan Dinda dan sedikit mendekat ke air laut.
"Siap ya kak, satu dua tiga!"
CEKREK! 📸
"Nih kak, maaf ya kalo kurang bagus hasil fotonya" ucap anak laki-laki itu menyerahkan camera pada Gevan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIJODOHKAN AYAH
Teen Fiction"𝐏𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐮𝐧𝐜𝐮𝐥 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚𝐚𝐧" Diharapkan untuk follow sebelum membaca. "Ayah akan menjodohkan kamu." Tak pernah Adinda berkepikiran akan dijodohkan oleh ayahnya dengan laki-laki yang sama sekali tidak ia kenali. Namun d...