"𝐏𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐮𝐧𝐜𝐮𝐥 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚𝐚𝐧"
Diharapkan untuk follow sebelum membaca.
"Ayah akan menjodohkan kamu."
Tak pernah Adinda berkepikiran akan dijodohkan oleh ayahnya dengan laki-laki yang sama sekali tidak ia kenali.
Namun d...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
●●●
Disa dan Jayden kembali ke ruang tamu bersama, Dinda, Gevan, dan Zhea menatap keduanya aneh.
"Disa? Lo ngapain dari belakang sama bang Jay?" tanya Dinda.
"Nggak kok, gak ngapa-ngapain" ucap Disa.
"Bang?" tanya Dinda pada Jayden.
"Gue gak ngapa-ngapain sama Disa"
"Gak ada yang mau ngaku? Yaudah" ujar Dinda.
"Udah mau malem nih, kalian mau nginap disini atau pulang?" ucap Zhea.
"Dinda mau pulang aja bun, nginapnya gak jadi hehe"
"Yaudah gak apa-apa, besok juga bunda ke rumah kamu"
"Disa pulang sama siapa? Masa sendiri? Ih takut" rengek Disa.
"Gue anter" ucap Jayden dingin.
Disa menatap Jayden sebentar, lalu tersenyum tipis.
"Oke deh, ayo pulang!" teriak Disa kesenangan.
Zhea tersenyum, lalu mengantarkan mereka hingga halaman rumah.
Dinda sudah duduk di kursi mobil samping Gevan, dan Gevan juga sudah duduk siap di kursi kemudi.
Begitu juga Jayden dan Disa sudah duduk diatas motor sport milik Jayden.
"Hati-hati kalian ya, jangan ngebut" ujar Zhea.
"Siap queen" ujar mereka kompak, lalu pergi meninggalkan halaman rumah Zhea.
●●●
Di dalam mobil, kedua manusia yang berstatus suami istri ini sama sekali tidak ada yang membuka topik pembicaraan. Hingga mereka merasa canggung, Gevan pun membuka bicara.
"Dinda" panggil Gevan tanpa menoleh.
Dinda tak menjawab, tetapi melirik dan menatap Gevan dalam sembari menunggu apa yang akan Gevan ucapkan.
"Saya minta maaf, kejadian itu benar-benar tidak di sengaja bahkan saya tidak dalam keadaan sadar" jelasnya.
"Shut up, jangan bicarakan itu sekarang Gev.. aku capek" ucap Dinda dengan suara memelas.
"Maaf" ucap Gevan lagi.
Dinda menganggukan kepalanya lemah, lalu kembali menatap keluar jendela.
