CHAPTER 22

5.5K 150 0
                                    

●●●

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

●●●

"Tuan" panggil bi Siti sembari mengetuk pintu kamar Gevan.

Gevan tak menjawab dan langsung membuka pintu kamarnya.

"Ya?"

"Maaf tuan, saya disuruh non Dinda mengambil barang-barang miliknya untuk dipindahkan kembali ke kamarnya kemarin"

"Tidak usah bi"

"Tapi kata non Dinda mau pindah kamar lagi tuan"

"Nggak bi, biarkan dia dikamar ini bersama saya"

"Maaf, tapi kalau boleh bertanya apakah tuan sedang ada masalah dengan non Dinda?" tanya bi Siti sembari menundukan kepalanya.

"Hanya kesalah pahaman, jadi tolong katakan pada Dinda untuk tetap bersama saya dikamar ini dan menyelesaikannya"

"Baik tuan, kalau begitu saya permisi" ucap bi Siti lalu turun meninggalkan Gevan.

Bi Siti berniat masuk kembali ke dalam kamar Dinda untuk memberitahu ucapan Gevan tadi padanya, namun melihat Dinda yang sudah tertidur pulas dan juga sudah malam. Bi Siti mengurungkan niatnya dan akan memberitahu pada Dinda esok hari.

●●●

Hari ini, hari minggu. Dinda sudah bangun sedari tadi, Gevan pun sudah pergi menemui seseorang yang kemarin akan bertemu dengannya.

"Bi" panggil Dinda pada bi Siti.

"Iya non?" sahut bi Siti sembari menghampiri Dinda di sofa ruang tv.

"Barang-barang aku kok belum ada di kamar?"

"Oh itu barang-barang non Dinda masih ada di kamar tuan Gevan"

"Loh? Kok gak dipindahin bi?"

"Katanya non Dinda tetap dikamar itu tidur bersama tuan Gevan sembari menyelesaikan kesalah pahaman"

Dinda memutarkan bola matanya malas, lalu beranjak dari duduknya.

"Dinda mau nginep dirumah bunda beberapa hari, jangan kasih tau Gevan kalau Dinda ada disana. Bilang aja Dinda mau istirahat sebentar tanpa kasih tau dimana Dinda"

"Baik non"

Dinda pun bergegas masuk ke dalam kamar untuk mengambil tasnya, karna dirinya sudah bersih dan rapi ia pun langsung pergi meninggalkan rumah.

Sesampainya Dinda dirumah bunda, ia segera mengetuk pintu hingga pintu terbuka.

Tak lama, pintu pun terbuka dan menampakkan Jayden dengan kaos tangan pendek dan celana pendeknya.

DIJODOHKAN AYAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang