CHAPTER 16

6K 163 3
                                    

●●●

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

●●●

Pagi yang sangat cerah, Gevan terbangun dari tidurnya. Ia menatap semua sudut, lalu menyadari bahwa kini dirinya berada di ruangan pribadi kantor.

Gevan membenarkan posisinya menjadi duduk, ia melihat tubuhnya yang hanya menggunakan celana panjang saja.

Tanpa berfikir panjang, Gevan pun masuk ke dalam kamar mandi yang ada di ruangan pribadinya untuk membersihkan diri dan pergi menuju rumah sakit.

Setelah selesai berpakaian rapi, Gevan meninggalkan kantor lalu pergi menggunakan mobilnya ke rumah sakit Dinda berada.

Sesampainya di rumah sakit, Gevan segera turun dan masuk ke dalam.

Cklek..

Gevan membuka perlahan pintu kamar rumah sakit yang di dalamnya ada Dinda, ia tak lupa menutupnya lagi lalu masuk menghampiri Dinda yang sedang melamun.

"Dinda" panggil Gevan sembari berdiri di sampingnya.

Dinda menoleh lalu menatap Gevan datar.

"Kenapa?" tanya Dinda.

"Ada yang sakit?"

"Gak liat nih pipi gue di perban?"

"Liat"

"Yaudah jangan nanya" ucap Dinda kesal.

"Bunda mana?"

"Pulang dulu"

"Terus sama siapa disini semalem?"

"Sama bunda, bunda pulangnya tadi pagi"

Gevan hanya menganggukan kepalanya.

"Udah makan?" tanya Gevan.

"Belum"

"Mau dibeliin?"

"Nggak, itu ada bubur yang bunda beli tadi sebelum pulang"

"Kenapa gak di makan?"

"Males"

"Suapin?" tawar Gevan.

Dinda hanya diam tak menjawab tawaran Gevan itu, Gevan menganggap diam Dinda itu sebagai jawaban iya.

Gevan pun mengambil bubur yang sudah Zhea belikan diatas nakas lalu mulai memasukannya perlahan ke dalam mulut kecil Dinda.

DIJODOHKAN AYAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang