"Humaira Kalista"
Aira tersenyum tipis,ia tak tau harus bahagia atau bersedih.Disisi lain ia sangat bahagia,ia bisa mewujudkan keinginan kedua orang tuanya.Di sisi lain ia merutuki kebodohannya sendiri,bagaimana kalau ini mengeluarkan uang yang besar?Bagaimana dia jika masuk ke dalam organisasi ini?Apakah ini akan seindah yang dia kira?
"Itulah nama nama yang lolos dalam seleksi OSIS"
"Selamat kepada para siswa yang telah lolos,dan buat siswa yang tidak lolos jangan berkecil hati.Kemampuan kalian memang sudah bagus,sangat bagus.Tapi mohon maaf kami tidak bisa meloloskan kalian semua"
"Lea?Lo ga lolos?" Tanya Aira kepada sahabat satu satunya itu.
Alea atau biasa dipanggil Lea itu menggeleng.Aira dapat melihat sorot kekecewaan di wajah Lea.
"Gue ga bisa wujudin keinginan ortu gue Ai" Ucap Lea tertunduk lesu.
"Lo masih bisa ikut organisasi yang lain kok" Ucap Aira sambil memegang lengan temannya itu.
"Ntar gue sendiri dong kalo lo ga ikut"
Aira berfikir sejenak.Jika ia banyak banyak ikut organisasi,maka ayahnya akan bangga dengannya."Eumm gue ikut deh kalo lo ikut"ucapnya membuat senyum Lea terpancar sempurna.
Begitulah Aira,ia selalu memikirkan perasaan orang lain.Namun lupa dengan perasaannya sendiri.Bagaimana kalau dia ikut semua organisasi yang berada di sekolahnya?Apa dia bisa menghadapi semua itu?Apa dia tidak tertinggal pelajaran?Entahlah Aira tak berfikir sejauh itu.
"Ya udah deh Ai,gue duluan lo pasti mau bahas tentang pelantikan besok kan?" Tanya Lea sembari bangkit dari duduknya.
"Hm,jangan sedih lo" Ucap Aira tersenyum tipis.
Lea tertawa untuk menanggapi ucapan sahabatnya itu.Ia memandang ke sekeliling,iya ia sudah menjadi anggota OSIS dan sayang sekali ia belum kenal semua teman teman yang berada di organisasi ini.Dan ia sendiri di sini.
"Lo Aira kan?" Tanya seseorang yang Aira tau namanya adalah Kia.
Aira mengangguk pelan."Lo ikut gabung sama kita kita dong,kita ini udah satu organisasi loh harusnya lebih deket lagi biar kenal"ucap Kia.
"Kesana yuk,kita bahas konsep pelantikan besok" Ajak Kia.
Aira hanya tersenyum dan membuntuti Kia.Begitulah Aira,ia akan bicara jika ada yang mengajaknya mengobrol,kalau tidak ia hanya akan diam saja.
Padahal sebenarnya bukan ini yang Aira mau,ia ingin menjadi seseorang yang friendly namun ia belum bisa.Terlalu sulit untuk ia lakukan.
"Lah Aira?Gue kira lo ga keterima jadi OSIS"
"Alhamdulillah gue keterima" Ucap Aira menanggapi Nisa.
"Jangan jauh jauh dong,gabung sini biar asik.Jangan jadi pendiem mulu" Celetuk Nisa.Memang ia satu kelas dengan Nisa,dan Nisa tau kalau Aira adalah orang yang pendiam.
"Ini gue udah gabung" Ucap Aira tersenyum canggung.
"Kita makan makan dulu guys,pokoknya hari ini kita seneng seneng dulu udah keterima jadi OSIS" Celetuk Brian dengan semangat.
"Ayok guys makan guys"
"Ai nih buat lo" Brian melempar snack kacang ke Aira.
"Makasih" Ucap Aira.
Sambil makan ia mengamati sekelilingnya.Tampak teman temannya bisa dengan mudah bergaul dan bersosialisasi dengan orang lain.Ia iri,sangat.
"Lita,tolong ambilin teh pucuk" Ucap Aira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kebencian & Kepergian
Teen FictionNew Story Aira dan Agam dua insan yang di pertemukan secara tiba-tiba.Hingga keduanya mengenal lebih dalam lagi.Agam tau bagaimana hancurnya hidup Aira,tapi Aira tak tau bagaimana hancurnya hidup Agam.Bahkan kehancuran hidup Agam di karenakan olehny...