Jam 06.03 Aira sudah sampai di sekolahnya padahal jam masuk masih pukul 07.30.Ia sengaja berangkat pagi pagi seperti ini.
Ia membuka pintu kelasnya,masih sepi.Belum ada yang berangkat.Ia meletakkan ranselnya kemudian terduduk lesu.Ia mengecek PR hari ini,syukurlah ia sudah mengerjakan semua.
Ia melangkah keluar kelas menuju belakang sekolah.Ia menyukai suasana seperti ini.Sangat sepi dan tenang,ia menyukainya.
Ia tak ingin keributan maka dari itu ia mencari ketenangan dengan berangkat sekolah pagi pagi.
Ia duduk di kursi yang terletak di belakang sekolah.Ia menatap hamparan sawah yang luas.Memang,belakang sekolah Aira adalah persawahan dan Aira sangat menyukai hal itu.Ini adalah tempat favorit Aira.
Ia menatap pergelangan tangannya yang memerah.Kemudian ia berkaca menggunakan kamera ponselnya.Cukup berantakan penampilannya pagi ini.
Pipinya memerah,bukan karena make up namun karena hal lain.Punggungnya terasa nyeri saat ia senderan di bahu kursi.Bagian lutut kakinya terasa perih.Kepalanya sedikit berat.Namun Aira tetap berangkat ke sekolah.
"Gue bodoh banget sih"
Aira memulai obrolan dengan dirinya sendiri.
"Cuma mau jadi orang ekstrovert aja ga bisa"
"Bodoh" Umpatnya.
Ia kembali menerawang ke depan.Pikirannya tertuju pada masa lalu,ketika ia masih duduk di bangku SD.
"Hai semua,aku ikut ya"
Teman teman Aira pergi saat Aira datang ke mereka.
"Hai"
Lagi,mereka menjauh di saat Aira datang.
"Ida...sama aku aja"
Lagi,temannya tak mau bersamanya.
Itu saat Aira masih SD.Dari kelas 3 sampai kelas 6,Aira di jauhi oleh teman teman kelasnya. Ia di jauhi karena ia pendiam.Dan mereka menganggap orang pendiam itu tidak asik.
Saat itu Aira sudah berusaha mendekati mereka,namun apa yang terjadi?Mereka menjauh.
Aira tersenyum miris mengingat saat dia SD dulu.Dan ia lebih miris ketika ia mengingat masa SMP.
"Lugu banget sih lo Ai"
"Masa bayar tiga ratus ribu aja ga bisa sih lo"
"Sumpah Ai,lo coba dandan kek biar enak di lihat"
"Lo pinter sih,tapi lo pendiem.Gue ga suka"
"Di mata gue lo itu,cupu,lugu,pendiem"
"Lo ga penting Ai"
Perkataan seperti itu masih terekam jelas di otak Aira.
"Sumpah ngakak ga sih?"
"Tetangga gue kan orang gila,nah terus nih ya masa dia makan pup nya sendiri sih?Kan jorok" Aira bercerita sambil sesekali tertawa.
Ia berusaha untuk membuka diri namun gagal.Temannya tak ada yang tertawa dan tak ada yang menanggapinya.
"Ya ga lucu sih" Ucap Aira pada akhirnya.
Ia memilih untuk diam saja.
Aira menghela nafas berat.Dari dulu kebanyakan orang menjauhinya karena dia adalah orang yang introvert.Dan mungkin kejadian saat SD dan SMP akan terulang lagi si SMA.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kebencian & Kepergian
Teen FictionNew Story Aira dan Agam dua insan yang di pertemukan secara tiba-tiba.Hingga keduanya mengenal lebih dalam lagi.Agam tau bagaimana hancurnya hidup Aira,tapi Aira tak tau bagaimana hancurnya hidup Agam.Bahkan kehancuran hidup Agam di karenakan olehny...