37.Maaf Saya Ingkar Janji

10 2 0
                                    

"Huhhh kenyang gue,makasih loh Gam,ternyata masakan lo oke juga." Ucap Ayu.Karena masakan Agam memang enak.

"Jadi ngantuk gue." Lanjut Ayu sambil menguap.

"Jangan langsung tidur,dikasih senggang waktu dulu." Ucap Kevin.

"Ayu,mending kamu tidur sama Aira biar yang cowo tidur di sini." Ucap Agam karena ya tidak mungkin kan kalau Ayu akan tidur bersamanya?

"Ya udah deh,gue ke kamar Aira dulu.Makasih ya Gam udah kasih gue makanan." Ucap Ayu sambil berdiri.

"Gue ngantuk sumpah,gak lo kasih obat tidur kan?" Tanya Fizi menatap Agam penuh curiga.

"Mending saya kasih kamu racun tikus daripada obat tidur." Agam masih merasa kesal dengan Fizi.

"Ya udah ntar gue jadi tikus terus menggerogoti anu lo." Jawab Fizi.

"Udah berantemnya,besok lagi.Sekarang tidur,besok sekolah." Ucap Kevin yang sudah berbaring dengan sarung yang ia gunakan sebagai selimut.

"Fiz,bisa gak kamu yang di pinggir aja?" Tanya Agam karena posisinya ia berada di pinggir kanan,dan tengahnya adalah Fizi,kemudian pinggir kiri di tempati oleh Kevin.Sejujurnya Agam tak mau dekat dengan Fizi dan ia ingin Fizi dan Kevin saling bertukar tempat.

"Apaan lo manggil gue Fiz,emang gue fifis." Sentak Fizi tak terima,ia paling anti kalau di panggil dengan 'fiz'.

"Ck,bisa pindah gak?Kalo enggak,saya lempar kamu biar tidur di atas genteng."

Kevin menahan tawanya,ia membayangkan jika Fizi akan berbaring di genteng dan di temani oleh kuntilanak."Kalo gue gak mau gimana?Anget gue kalo di tengah kek gini,apalagi di apit dua cowo ganteng." Ucap Fizi membuat Agam dan Kevin bergidik ngeri.

"Fiziii diem gak lo?Mending lo tidur di luar." Ucap Kevin.

"Ck,iya iya gue diem,ayok Vin tukar tempat." Lalu keduanya bertukar tempat membuat Agam sedikit lega,setidaknya ia tidak akan mendapat pelukan maut dari Fizi.

Sedangkan Ayu ia merasa prihatin dengan kondisi Aira.Wajahnya masih terlihat pucat."Ai lo kenapa sih?" Tanyanya yang tak mungkin mendapat jawaban dari Aira.

Ayu melihat beberapa lembar tisu yang sudah terkena noda darah.Dapat Ayu yakini jika noda darah itu adalah darah mimisan.Ia memegang kening Aira dan sedikit lega ketika sudah tak demam lagi.

"Cepet sembuh lo,biar Agam gak kek orang kekurangan gizi lagi." Ayu sadar jika Agam cemas dan seperti tak memiliki gairah hidup.

Ayu sempat membenarkan letak selimut Aira yang melorot,lalu ia ikut berbaring di samping Aira.

~•••~

Kevin melenguh pelan ketika badannya terasa di timpa oleh sesuatu.Karena tak tahan,ia membuka matanya dan langsung di sodorkan oleh kaki Fizi yang nangkring di perutnya.

"Fizi sialan." Gumamnya ia menyingkirkan kaki Fizi dengan kasar dan sedikit menutup hidungnya.

"Kaki lo bau banget njirr,lo nginjek tai apa gimana?" Gumam Kevin dan ia juga sedikit terkejut ketika Fizi memakai selimut bergambarkan hello kitty.

"Lo dapat selimut ini dari mana lagi,ah elah." Kevin sedikit menjauhkan selimut itu dari tubuhnya,ia sangat anti dengan hello kitty apalagi selimut itu berwarna pink.

Karena masih malam,Kevin memutuskan untuk tidur setelah menjauhkan tubuh Fizi.Sekarang,ia dapat tertidur tenang.

Sedangkan di sisi lain,Aira memegangi keningnya ada sebuah kain?Lalu ia membuka matanya dan agak terkejut ketika ada Ayu yang tidur meringkuk di sampingnya.Rasa pusingnya sudah reda,sudah tidak sesakit tadi apa karena obat yang di beri oleh Dafin ya?

Kebencian & KepergianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang