3.Rumah

28 4 0
                                    

"Assalamu'alaikum"

"Ma.....mama"

Aira meletakkan ranselnya,dan memanggil ibunya.Ia berjalan ke kamar sang ibu dan mendapati sang ibu sedang tertidur pulas.

Aira mengukir senyum tipis.Kemudian ia beranjak pergi dari sana.Ia merebahkan tubuhnya di kasur kecilnya.Memejamkan mata sejenak.

Ayahnya belum pulang karena masih bekerja.Kakaknya juga belum dikarenakan masih bekerja juga.

Aira mengganti seragamnya dengan pakaian rumah.Ia berjalan ke dapur dan mulai memasak.Ia akan memasak sop dan juga menggoreng tempe.

Setelah selesai memasak,Aira lanjut membuat teh untuk ayahnya nanti.

Setelah dirasa cukup beres,Aira melanjutkan aktivitas beres beres rumah.Pertama,ia akan mencuci piring piring kotor,kedua ia akan mengangkat jemuran,ketiga ia akan menyapu dapur dan ruang tengah,keempat ia akan menyiram tanaman,kelima ia akan memberi makan ayam dan kambing dan yang terakhir ia akan mengurus ibunya.

Dan mungkin nanti malam,Aira akan mengerjakan tugas tugas sekolah.

~•••~

Pukul 17.15.Aira sudah menyelesaikan semuanya.Dan sekarang saatnya untuk ia mandi.

Selesai mandi,ayahnya pulang dari bekerja.Rudi bekerja sebagai kuli bangunan dan Mahardika,kakaknya bekerja sebagai kurir.

"Udah pulang pa" Ucap Aira sembari menyalami punggung tangan Rudi.

"Udah beres semua?" Tanya Rudi.

"Udah,tinggal nyuapin mama" Jawab Aira tanpa berani menatap ayahnya.

"Itu belum beres berarti!!!" Rudi menyentak kasar tangan Aira.

"E...i...iya pa Aira nyuapin mama sekarang" Ucap Aira lalu melenggang pergi dari hadapan ayahnya.

Rudi hanya bisa menatap tajam ke Aira yang sudah mulai menjauh.

"Mama...." Ucap Aira masuk ke dalam kamar ibunya.

"Aira suapin ya ma" Ucapnya lalu membantu ibunya untuk duduk bersenderan kepala ranjang.

"Nih minum dulu ma".Aira membantu ibunya untuk meneguk segelas air putih.

Sudah terbiasa,namun rasanya sakit.Setiap kali Aira melihat ibunya,hati kecilnya terasa di sayat sayat.Setiap berada di hadapan ibunya,Aira ingin sekali menangis.Tapi ia tahan.

"Makan yang banyak ma,biar sehat" Ucap Aira tersenyum dengan mata yang sudah tergenang cairan bening.

"Mama tau gak?Aira udah keterima jadi OSIS loh,ini kan yang mama mau"

"Asik loh ma jadi OSIS"

"Aira seneng banget,semenjak Aira jadi OSIS,Aira jadi banyak temen"

Ucap Aira ceria sambil bercerita.Arin hanya bisa tersenyum tipis menanggapi putrinya yang bercerita itu.

"Mama minum obat dulu ya" Ucap Aira sambil meletakkan piring yang sudah kosong itu di meja samping tempat tidur Arin,ibunya.

"Mama mau keluar ga?Atau mau jalan jalan gitu?Biar Aira temenin" Ucap Aira tersenyum lebar.

Arin menatap Aira dengan lekat."Tenang aja ma,Aira lagi santai kok.Ga sibuk juga"ucap Aira seolah tau apa yang ingin di katakan oleh ibunya.

Kebencian & KepergianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang