10.Coretan Tangan

18 2 0
                                    

Aira merasa lelah setelah mengerjakan semua pekerjaan rumah.Ia sudah memasak,mencuci piring,menyapu,membersihkan ruangan,memberi makan kambing dan juga memberi makan ayam.Sekarang,saatnya Aira mengerjakan tugas sekolah.

Melelahkan memang,setelah pulang dari sekolah harus mengerjakan tugas rumah.Tapi bagi Aira,itu sudah hal yang biasa.

Jam menunjukkan pukul setengah lima sore,itu berarti tiga puluh menit lagi ayahnya akan pulang dari bekerja.Untung saja pekerjaan rumah sudah beres,kalau belum sudah dapat Aira pastikan kalau besok kan ada luka baru lagi di beberapa bagian tubuhnya.

Aira memasuki kamarnya,kemudian menyiapkan jadwal pelajaran untuk hari besok.Ia juga mengecek apakah ada PR atau tidak,dan ternyata ada.Sudah tidak asing lagi,SMA N Harapan memang setiap hari selalu memberikan PR kepada siswa siswanya.

Aira mulai mengerjakan PR yang ada jadwalnya besok.Ia selalu ingat peraturan ayahnya,tidak boleh searching di internet saat mengerjakan PR.Ia ingat itu.

Tetapi untuk saat ini,Aira merasa lelah.Otaknya sudah seharian penuh di gunakan untuk sekolah dan membereskan rumah.Ia lelah.

Ia mencoba mengerjakan sendiri,namun ada beberapa soal yang menurutnya sangat sulit.Ia harus menyelesaikan PR ini sebelum pukul delapan malam kalau tidak mau mendapatkan luka baru.

Aira merasa menyerah dengan tiga soal fisika tersebut.Bahkan PR untuk besok pagi tidak hanya satu mapel,tetapi tiga mapel yakni,fisika, matematika peminatan,dan juga bahasa Inggris.Dan ia harus menyelesaikan PR tersebut dengan cepat.

"Enggak,gue udah nyerah.Badan gue cape banget,gue harus berani ngelanggar aturan papa.Gue harus meduliin kesehatan gue,gue ga mau jadi robot terus terusan" Ucap Aira sambil memijat pelipisnya yang terasa berdenyut.

Ia menatap ponselnya cukup lama.Ada sedikit rasa ragu ketika ingin mencari jawaban di internet.Ia takut ketauan ayahnya.

"Kayaknya papa udah pulang" Ucap Aira sambil meneliti keadaan rumahnya,ternyata benar Rudi sudah pulang dan sekarang beliau sedang mandi.

"Aman.Gue harus kunci kamar,lalu ngerjain tugas" Ucap Aira segera berlari menuju kamarnya,dan mengunci rapat rapat pintu kamarnya.

"Gapapa Ai,cuma sekali kok,besok kalo lo ga cape juga ngerjain sendiri" Ucap Aira pada dirinya sendiri.Ia menarik nafas lalu menghembuskannya secara perlahan.

"Kok gue deg degan sih"

"Oke ini bakal aman,papa ga bakal tau" Ucapnya yakin seratus persen.

Perlahan tapi pasti,Aira mulai mengetikkan soal yang sulit tadi.Betapa terkejutnya ia ketika semua jawaban ada di internet."Gilak,berarti gurunya juga cari soal di internet?Gue kira buat soal sendiri"ucap Aira tak percaya.

Aira mulai mencocokkan soal yang sempat ia kerjakan tadi,dan ternyata benar."Oke gue harus nulis ini jawaban,tinggal salin juga.Wah kalo gini tiap hari gue jadi ga capek banget"ucapnya sambil menulis jawaban dari internet.

"Ga perlu lagi gue pusing pusing mikirin jawabannya,ga perlu takut kalau nilai jelek"

"Pantesan temen kelas pada dapet seratus,nyari jawabannya di internet.Gue keliatan bodoh banget dong cuma dapet lima puluh.Pantesan papa ga bangga sama gue"

"Pokoknya sekarang gue nyari jawaban di internet aja,biar nilai gue bagus,biar papa anggep gue,biar papa ga mukulin gue terus"

Mungkin keputusan Aira sedikit salah.Ia mendapat nilai kurang bagus atas usahanya sendiri.Sedangkan orang lain,mendapat nilai bagus karena menyalin jawaban dari google.Mereka yang tergantung pada internet,akan susah memahami materi yang di berikan oleh guru.Jika ada tugas mereka akan bergantung pada internet.

Kebencian & KepergianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang