8.Seseorang

18 3 0
                                    

"Nah itu dia orangnya nongol juga"

"Arpan?Kak Neris?Kalian ngapain?" Tanya Aira begitu ia sampai di rumahnya.

"Pake nanya segala lagi,lo selingkuh kan sama cowo gue?" Tanya Neris,terlihat sekali ia sedang menahan emosi.

"Cowo?Cowo apaan?Siapa?" Tanya Aira tak paham.

"Ga usah pura-pura gatau anjing" Ucap Neris sambil menarik hijab Aira hingga terlepas.

Ketika hijab Aira terlepas,kedua tangan Neris menjambak rambut Aira sangat kencang.Membuat kepala Aira sedikit nyeri dan pusing.

"LO PELAKOR,LO SELINGKUH SAMA COWO GUE,LO GA SADAR?LO HANCURIN HUBUNGAN YANG UDAH GUE JALIN BERTAHUN-TAHUN AIRA" Teriak Neris meluapkan apa yang ada di pikirannya.

"Ris lepasin dulu,kamu salah paham" Ucap Arpan sambil menarik tangan Neris.

Dengan nafas yang tak teratur,Neris terpaksa melepaskan jambakan pada rambut Aira."Ini maksudnya apa?Gue ga paham,tolong jelasin,ga asal nuduh"ucap Aira sambil memegangi kepalanya yang berdenyut nyeri.

"Lo udah rebut Arpan dari gue" Ucap Neris tanpa menatap Aira.

"Rebut?Bukannya Arpan ga punya pacar?" Tanya Aira.

"Gue,gue pacarnya" Ucap Neris dengan kedua tangan yang ia lipat didepan dada.

Aira menutup mulutnya syok,selama ini ia tak tau jika Arpan mempunyai kekasih.Bahkan mungkin semua orang mengetahui jika Arpan jomblo.

"Lo punya pacar ternyata?" Tanya Dafin.

"Baru tau gue,dan dia bilang apa tadi?Bertahun tahun?Berarti lo udah pacaran lama sama Neris?" Tanya Dafin.

Ternyata benar,bukan hanya Aira yang tak tau jika Arpan memiliki seorang kekasih.Arpan menunduk sambil mengusap usap tengkuknya.

"Gue udah pacaran lama sama Neris,cuma ga gue publik aja" Ucapnya.

"Ga cantik ga di publik" Ucap Dafin lirih sambil mengalihkan pandangannya.

"Harusnya tadi malem Arpan jemput gue,tapi dia malah sama lo.Dasar pelakor" Ucap Neris sambil menunjuk wajah Aira.

"Denger ya,tadi malem Arpan nolongin gue,dan perlu lo tau dan lo inget,gue ga ada perasaan apapun sama dia,dia juga bukan selera gue,gue bukan pelakor" Ucap Aira membela dirinya.

"Tapi dia lebih milih lo daripada gue,itu artinya lo pelakor"Ucap Neris menggebu-gebu.

"NERIS CUKUP" Bentak Arpan menatap Neris dengan tajam.

"Aira ga salah,justru kamu yang salah.Aku ga mau jemput kamu karena aku tau,kamu habis selingkuh kan sama abang gue?" Tanya Arpan.

Neris tertawa angkuh."Iya gue selingkuh sama abang lo,kenapa?Lagian lo ga publik hubungan kita,gue jadi ngerasa gak lo anggep"ucapnya.

"Kita putus/Kita putus" Ucap Arpan dan Neris bersamaan.

"Bagus,gue mau ngedate sama abang lo.Dan buat lo,gue tetep anggep lo sebagai pelakor" Ucap Neris lalu melenggang pergi.

Aira mengusap wajahnya kasar,tak seharusnya ia mendengar pertengkaran ini.Ia merasa ikut campur dengan urusan orang lain.

"Pan,kita balik aja,Aira mau istirahat" Ajak Dafin.

"Lo balik duluan,gue mau sama Aira" Ucap Arpan di angguki oleh Dafin.

"Gue duluan" Ucap Dafin lalu pergi dari rumah Aira.

"Arpan....gue bener bener minta maaf,g-gue ga tau kalo lo udah punya pacar,kalo gue tau gue harusnya nolak bantuan lo,gue bener bener minta maa....."

"Stttt,lo ga salah.Gue ikhlas bantu lo,Neris itu selalu cari cari kesalahan supaya dia putus dari gue,gue udah tau lama kalo Neris selingkuh sama abang gue,tapi gue diem aja" Jelas Arpan.

Kebencian & KepergianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang