40.Keegoisan Agam

9 2 0
                                    

"Woe Hum acting lo keren juga." Celetuk Fizi ketika Aira sampai di kelas dan langsung duduk dengan pelan.

"Acting apaan anjir." Ayu sedikit menjambak rambut Fizi.

"Lo acting pingsan kan?Sumpah keren sih,tadi di shoot pas lo pingsan terus di gendong Agam,keren sih bikin suasana jadi lebih wow gitu." Jelas Fizi yang mengira Aira tadi acting padahal tidak.

Naisha menghadap ke belakang,ia menatap Aira dengan tatapan tak suka."Ngapain kamu acting segala?Kamu pengen ya di gendong sama Agam?" Tanyanya.

Aira memijat pangkal hidungnya,mau menjelaskan juga susah bukan susah sih lebih tepatnya ia malas."Gue ga acting njir." Ucap Aira.

"Woee woee jangan merendah untuk meroket lo Hum, acting lo bener-bener bagus." Ucap Fizi heboh.

Ayu memcekik leher Fizi,ia geram."Mata lo katarak apa gimana sih hah?Aira tuh bener-bener pingsan kagak acting." Ucapnya ngegas.

"Woe Yu lepasin dulu tangan lo,bisa mati gue."

Dengan terpaksa Ayu melepas tangannya,entah kenapa ia selalu kesal ketika melihat wajah Fizi.Memang sih muka Fizi tuh muka muka menyebalkan.

"Yang bener Hum?Lo beneran pingsan kenape?" Tanya Fizi menuntut jawaban dari Aira.

Bisa tidak sih Fizi jangan banyak tanya?Nanti Aira pusing lagi."Fiz,lo bisa diem gak?Tanya aja sono sama Ayu."

"Jangan panggil gue Fiz dong Hum gue ngerasa jadi pipis nih." Ucap Fizi melas.

Fizi beralih menatap Ayu, "sumpah gue tanya beneran kenapa bisa pingsan?"

"Kepanasan." Jawab Ayu asal,karena ia sendiri tidak tau pasti apa penyebab Aira pingsan.

"Mbak Aira kepanasan?Lemah banget sih mbak?Takut banget ya sama matahari?Apa takut item makanya pura-pura pingsan?" Cibir Naisha membuat Aira naik pitam.

"Heh gamis,kalo ga tau apa apa diem lo jangan sampe gue kutuk lo jadi manekin." Sarkas Aira.

Ayu menahan tawanya,ia membayangkan manekin yang mleyot mleyot gitu."Tapi menurut aku Mbak Aira lebay,masak cuma kepanasan doang pingsan sih?Lemah banget." Ucap Naisha yang tak takut jika di kutuk jadi manekin.

"Coba deh gue jemur lo dari pagi sampe pagi lagi,pingsan gak lo?Kuat lo?" Tanya Aira sewot.

"Aku itu anaknya kuat mbak." Sombong Naisha padahal tutup botol yang masih tersegel saja ia tidak bisa membuka.

"Yakin kuat?Bisa lo angkat monas terus di pindahin ke rumah gue?" Tanya Aira yang semakin ngawur.

"Bisa mbak,kalo aku jadi anoman." Jawab Naisha yang lagi lagi membuat Ayu menahan tawanya,ia membayangkan Naisha berubah menjadi anoman atau monyet putih yang memakai hijab.

"Sono lo jadi anoman,ikhlas gue.Mau lo jadi gorila pun ikhlas gue." Ucap Aira sambil berjalan keluar kelas.

"Tadi manekin sekarang gorila,lama lama lo di kutuk jadi jerapah berkepala monyet Sha." Sahut Fizi yang sudah selesai tertawa,ternyata ia tadi tertawa tapi tidak mengeluarkan suara,jadilah suaranya kayak motor kehabisan bensin.Nyandet nyandet.

Agam yang melihat perdebatan kecil itu pun menahan tawanya,ia segera keluar kelas berniat akan menyusul Aira.

"Aira..." Panggilannya setengah berlari karena Aira berjalan cepat seperti menahan kesal.

Aira berhenti dan membalikkan badannya, "kenapa?" Tanyanya merasa heran kenapa Agam mengikutinya.

"Mau kemana?Saya ikut."

Kalau mau ikut  lebih baik tidak usah tanya kemana,iya ga sih?Aira tak menjawab ia kembali berjalan dan di ikuti oleh Agam.

Ternyata Aira pergi ke rooftop kemudian duduk di kursi panjang sambil menikmati semilir angin yang membuat rambutnya berantakan.Untung langit sedang mendung jadi tidak panas dan terasa menyenangkan.Padahal tadi cerah banget tapi sekarang mendung,kayak gini nih yang bikin badan jadi sering sakit.

Kebencian & KepergianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang