"Gimana?Udah kenyang?" Tanya Agam setelah melihat Aira memegangi perutnya.
"Udah,makasih." Ucapnya karena merasa kenyang walaupun hanya makan di angkringan.
"Mau pulang sekarang?" Tanya Agam yang mendapat anggukan dari Aira.Rupanya setelah kenyang,ngantuk pun datang.
"Ya udah ayo pulang sekarang."
Aira mengangguk sambil memegang perutnya yang terasa begah karena kekenyangan."Enak makanannya,lain kali ajak gue lagi ya." Ucapnya.
"Iya kapan kapan." Jawab Agam.Ia hanya menunggu dan melihat Aira yang sedang makan,ia tak ikut makan karena katanya sudah kenyang.
"Dingin banget." Ucap Aira ketika angin malam menerpa kulitnya yang hanya di balut baju berlengan pendek dengan bawahan pendek juga.
"Maaf." Celetuk Agam lirih tapi Aira masih bisa mendengarnya.
"Kok minta maaf?Emang lo ada salah sama gue?" Tanya Aira yang tak paham.
"Harusnya saya kasih kamu jaket,biar kamu gak kedinginan." Ucap Agam yang sebenarnya dia kedinginan juga.
Aira tersenyum penuh arti, "gimana kalo pelukan aja?" Tanyanya sambil memainkan alis.
"Mau?" Lah kok Agam jadi gini?Padahal Aira hanya bercanda.
Aira gelagapan sendiri,bisa bisa jantungnya gak aman lagi."Kalo kamu mau,ya ayo." Ucap Agam yang malah menatap Aira dan mendekatinya.
Aira memaku,nafasnya berhenti sejenak.Aroma Agam seketika menusuk hidungnya,wangi.Satu kata yang Aira dapat gambarkan tentang Agam.
Demi apa,Aira dipeluk Agam beneran dong?
Dalam pelukan ini,Aira memang merasakan kehangatan,tapi ini jantungnya kenapa serasa ingin copot?
"Masih dingin?" Tanya Agam dengan kepala yang ia sederkan di pundak Aira.
"Masih." Jawab Aira jujur,karena malam ini benar benar dingin.
Tanpa Aira duga,Agam malah mengeratkan pelukannya hingga benar benar erat.Tidak ada celah sama sekali di antara mereka."Gimana?Dinginnya masih terasa?" Tanya Agam terdengar santai beda dengan Aira yang ingin cosplay jadi reog.
"Udah enggak." Jawab Aira jujur karena memang pelukan Agam ini hangat sekali.
Ketika Agam akan melepaskan pelukannya,sekarang gantian Aira yang baru membalas pelukan itu."Eumm jangan dulu,masih pengen." Ucapnya yang merasa nyaman.
Agam terkekeh, "ada orang yang liatin." Ucapnya yang membuat Aira menatap ke sekitar.
Benar,ada tiga orang yang menatapnya bahkan mereka sampai menghentikan langkahnya.Lalu Aira segera menjauh dari Agam,ia merasa malu entah karena apa.
Lalu tiba-tiba Aira berlari begitu saja."Mari mas mbak." Ucap Agam sopan pada ketiga orang tersebut yang terdiri dari dua laki laki dan satu perempuan.
"So sweet amat,lo pada mau peluk gue gak?" Tanya si cewe.
"Lo adik gue anjir,tiap hari juga gue peluk,gue ketekin malah."
~•••~
Agam mengejar Aira dan yah dapat."Kenapa lari hm?" Tanyanya.
Aira menundukkan kepalanya, "malu." Cicitnya.
Kenapa harus malu?Bukankah berpelukan adalah hal wajar? Agam tertawa meliat Aira yang menutupi wajahnya itu."Ga usah malu lagian kita gak aneh aneh kan?Ngapain malu?" Tanyanya yang tak mengerti keadaan jantung Aira yang jeder jeder seperti disko.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kebencian & Kepergian
Teen FictionNew Story Aira dan Agam dua insan yang di pertemukan secara tiba-tiba.Hingga keduanya mengenal lebih dalam lagi.Agam tau bagaimana hancurnya hidup Aira,tapi Aira tak tau bagaimana hancurnya hidup Agam.Bahkan kehancuran hidup Agam di karenakan olehny...