41."Nyaman Sama Kamu"

9 2 0
                                    

"Eh Ai kita ada tugas kelompok loh,bikin proposal sama karya ilmiah." Ucap Ayu memberitahu Aira,karena belum tau.

"Oh ya?Siapa aja kelompoknya?" Tanya Aira.

Ayu menunjuk bangku depan dengan dagunya."Tuh." Ucapnya membuat Aira paham.

"Oh sama si gamis,sama Agam juga?" Tanya Aira yang merasa gimana gitu harus satu kelompok dengan Naisha.

"He em,kenapa lo kok kayak gak suka?Gak mau ya satu kelompok sama Naisha?" Tanya Ayu.

"Gapapa,gue suka kok." Jawab Aira sambil memaksakan senyumnya.

"Oh ya,gue malem ini boleh nginep di rumah lo gak sih?" Tanya Ayu.

Aira mengangguk saja karena ia masih mengunyah wafer yang ia beli tadi."Lo gak bawa motor kan?Ntar pulangnya bareng gue aja." Lanjut Ayu.

"Aira pulang sama saya." Rupanya Agam mendengarkan obrolan gadis di belakangnya.

Ayu mengerutkan keningnya, "bukannya lo sama Naisha?" Tanya Ayu.

"Naisha ada rapat." Jawab Agam dengan posisi menghadap ke belakang.

"Oh ya udah deh,gue pulang sendiri aja.Ai,ntar malem gue ke rumah lo,kita nyicil aja buat proposalnya." Ucap Ayu kembali menghadap Aira.

"Boleh deh,tapi jangan malem malem takutnya nanti gue keburu tidur." Ucap Aira sambil tertawa.

"Pulang yuk,udah boleh juga kok." Ajak Ayu yang bersiap siap akan menggendong ranselnya.

Aira menggaruk tengkuknya, "lo duluan aja deh.Gue masih mau di sini." Ucapnya sambil terkekeh.

Ayu ikut terkekeh, "mau ngapain lo?Mau Wi-Fi nan lo?" Tanyanya.

"Tau aja lo."Balas Aira.

"Ya udah deh gue duluan,Ai.Bye bye." Ucap Ayu berlari kecil meninggalkan kelas.

"Ayo pulang." Ajak Agam yang ternyata sudah menggendong ranselnya juga.

Aira menggeleng, "gak,gue masih pengen di sini."

"Ngapain?Mau bersih bersih kayak tukang kebun?" Tanya Agam tersenyum jahil.

Bukan,Aira bukan mau bersih bersih ataupun Wi-Fi nan,kalau ia pulang,nanti ia bingung mau apa di rumah.Ya memang sih,pekerjaan rumah banyak tapi tidak sebanyak itu.Nanti ia merasa kesepian kalau sendirian di rumah.

"Gue pengen pulang nanti,masih mau di sini." Ucap Aira sambil meletakkan ranselnya ke meja dan berniat akan tidur di sana.Tapi posisinya badan Aira masih duduk di kursi,hanya saja kepalanya yang ia taruh di meja.

"Pulang sekarang,mau ambil motor kan?"

"Enggak Gam,gue masih pengen di sini." Ucap Aira yang malah menyamakan posisinya.

"Takut di rumah kesepian?" Tanya Agam membuat Aira membeku seketika.

"Jangan takut,saya akan ajak kamu kemanapun kamu mau,nanti sore pulangnya biar Ayu udah di rumah kamu dan kamu gak kesepian." Lanjut Agam membuat Aira salah tingkah.

Aira diam tak membalas ucapan Agam."Ayo pulang." Agam langsung menarik tangan Aira dan berhasil membuatnya berdiri kemudian berjalan meninggalkan kelas.

"Mau kemana dulu?" Tanya Agam yang sudah siap akan melajukan motornya.

"Gue ngikut lo aja." Jawab Aira sambil membenarkan letak helmnya yang sedikit menutupi jidatnya karena kebesaran.

Agam terkekeh, "kalo saya keliling Samudera Atlantik,kamu bakal ikut?" Tanyanya yang tentu saja bercanda.

"He em,mau lo terbang sampe ke langit ke tujuh pun gue ikut." Jawab Aira ikut ngawur juga.

Kebencian & KepergianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang