29. Ketek Bakar

13 4 0
                                    

Setelah bel masuk berbunyi,Aira segera masuk ke kelas dengan mood yang belum kembali.Malah moodnya lebih buruk ketika melihat wajah Naisha.

Dan moodnya lebih buruk ketika jamkos karena ia merasa sangat bosan,dan tua tidak?Naisha bertukar tempat untuk sementara,Naisha kembali duduk di samping Agam dengan alasan ingin membantu Agam dalam belajar.Dan Ehsan?Ehsan ikut bergerombol dalam kumpulan laki-laki,hingga ia duduk di pojokan sendiri yang hanya bisa menikmati WiFi gratis yang di sediakan.Ia hanya scroll tik-tok dengan volume yang sengaja ia kencangkan.

Tiba-tiba ada siswa cewe yang duduk di kursi kosong sampingnya."Gue mau tanya sama lo." Ucapnya membuat kening Aira berkerut.

"Oh iya kenalin gue Ayu." Ucapnya menjulurkan tangan.

Aira ikut menjulurkan tangannya,"gue Aira." Ucapnya tersenyum.

"Mau tanya apa?"

Ayu hampir lupa ia akan bertanya apa.Kemudian, "oh iya hampir lupa kan,eh lo yang malem itu bukan sih?" Tanyanya.

Aira mengingat-ingat 'malam itu' yang di maksud Ayu.Tapi nihil,ia tak ingat."Kapan sih?Gue gak inget,emang kita pernah ketemu ya?" Tanya Aira.

Ayu mendengus, "masa lo gak inget sama gue sih?Gue yang waktu itu."

"Kapan cobak?Apa gue amnesia yak?" Kenapa otak Aira benar-benar minim,ia sulit untuk mengingat-ingat.

"Goblok lo,kalo amnesia ya gak inget nama lo siapa lah." Ucap Ayu ngegas.

"Kita pernah ketemu,gue liat lo waktu itu pas pelukan sama....ternyata sama Agam." Ucap Ayu.

Damn,Aira ingat sekarang.Apa?Ayu melihatnya berpelukan dengan Agam?Ia harus sedih apa seneng apa biasa aja?

"Jadi itu lo?" Pekik Aira dengan mata melotot.

Ayu meraup wajah Aira."Ga usah melotot anjir,lo kek ondel-ondel." Ucapnya.

"Baru inget gue,terus lo jalan sama dua pacar lo gitu?" Tanya Aira yang melihat Ayu di himpit oleh dua lelaki.

"Apaan,pacar gue cuma satu ya." Jawab Ayu tak terima,walaupun ia buayawati tapi ia tetap setia dengan pacarnya yang goblok.

"Terus cowo yang satunya lagi siapa?Bokap lo?" Sewot Aira.

"Bukan anjir,itu abang gue." Balas Ayu tak kalah sewot.Jadi waktu itu Ayu berkencan dengan pacarnya tapi karena abangnya posesif jadilah kencan bertiga.

"Abang lo jadi nyamuk." Ucap Aira tertawa bahkan ia lupa soal Agam.

"Emang,ngeyel sih dia.Tau gak sih lo,rasanya waktu itu gue pengen buang abang gue,ngerusak kencan aja." Ucap Ayu yang memperagakan seolah-olah membuang abangnya beneran.

Ayu menatap Aira dengan tatapan menggoda, "terus lo ngapain waktu itu peluk-pelukan sama Agam?Hayooo lo suka ya sama Agam?" Tanya Ayu.

Aira menghentikan tawanya, "enggak anjir,ya ya waktu itu reflek aja." Ucapnya.

"Reflek apa reflek?" Tanya Ayu semakin gencar menggoda Aira ini.

"Reflek lah pokoknya,udah ah ga usah di bahas." Ucap Aira yang entah kenapa ia ingin Ayu menggodanya terus.

"Hayoo masa reflek sih?Terus pas Agam mau lepas pelukannya kok gak boleh?Itu yang di namakan reflek?"

Aira memelototkan matanya,bisa bisanya Ayu melihat semuanya?

"Lo suka kan sama Agam?Jujur aja deh lo."

Aira terdiam,apakah ia suka dengan Agam?Tidak tahu,Aira tidak tahu.

"Gak ah,ish udah ah sono lo." Ucap Aira karena tak ingin Ayu mempertanyakan hal itu itu saja.

"Eh gue laper,mau kantin gak?" Tawar Ayu setelah perutnya berbunyi lumayan keras.

Kebencian & KepergianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang