~Tunangan? ~
~Selamat Membaca~
Zora memejamkan matanya ketika merasakan hembusan napas dari Zeynar diwajahnya. Sementara Zeynar memperhatikan wajah berpipi gembul itu dengan senyum tertahan.
"Yakkk!"
Zora berteriak kesal ketika topinya dipasangkan sampai menutup kedua matanya. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Zeynar. Pemuda itu langsung pergi begitu saja dengan kekehan kecil menahan gemas.
'Sial, gemes banget'
Sedangkan Zora melepas topinya dengan kasar dan menatap kesal punggung Zeynar yang sudah melangkah jauh.
"Dasar cowok aneh!" Geramnya.
"Zora,"
"Cici! Kamu nggak papa kan?" Zora menghampiri Cici. Murid lainnya juga sudah membubarkan diri kecuali Reza dan teman-temannya yang masih berdiri ditempatnya.
Cici menggeleng, "makasih yah,"
Zora tersenyum, lalu mengangguk, "kamu kenal sama cowok tadi" Tanyanya penasaran.
Cici menggeleng," Tapi ini kedua kalinya aku ketemu dengannya, auranya bikin merinding."
"Kamu nggak ingat? Sepertinya dia yang menolongmu dan membawamu ke UKS kemarin." Lanjut Cici menjelaskan.
"Oh? Benarkah?" Zora cukup kaget mendengarnya. Tidak ada ingatan apapun tentang cowok tadi dan Zora merasa baru bertemu pertama kalinya hari ini.
"Iya. Kamu benar-benar nggak ingat?"
Zora menggeleng, dia berusaha mengingatnya tapi malah membuat kepalanya kembali berdenyut sakit.
"Terserah, aku tidak mau mengingatnya. Kepalaku malah tambah sakit. Mending kita pulang, yuk!"
"Eh, tapii..." Cici hendak menolak.
"Kenapa? Kita pulang bersama aja. Bareng Pak Doni."
"Eh?"
"Ihh! Cici nggak usah nolak, ayokk!" Zora menarik Cici untuk pergi.
-----
"Dia kan murid baru yang ada dikelas kita tadi kan, Bar?"
"Siapa? Cowok yang narik topi Zora tadi?" Ginan menyaut perkataan Rendra.
"Iya."
Sedangkan Reza dan Cleobara sudah saling menatap, "gue ngerasa kita harus hati-hati sama dia. Kita nggak tau, bisa aja di sekolah ini ada anggota dari geng lain." Ucap Cleobara dan diangguki oleh Reza.
"Lo nggak papa kan?"
"Aku nggak papa kok, kak Reza." Ginar terlihat tersenyum paksa. Reza menghela napas kasar.
"Kenapa bisa jatuh tadi?"
"Huh? A-aah, ituu... Ummmm,"
"Ginar Ginar, lo ini terlalu baik. Bilang aja kalau Zora yang dorong lo. Kita bakal lebih percaya lo dari pada cewek berhati iblis macam Zora. Lo nggak perlu takut sama dia, kita bakalan terus lindungin lo kok, apalagi lo sekarang pacarnya si Bos." Sahut Rendra panjang lebar.
Ginar hanya menundukkan kepalanya. Hal itu membuat ke empat pria yang melihatnya menatap kasihan. Mereka berpikir, Ginar hanyalah seorang perempuan lemah dan terlalu baik. Tapi gadis itu selalu mendapat perlakuan tidak mengenakkan dari Zora. Cleobara selaku kakak dari Zora merasa bersalah pada gadis itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/300354892-288-k860712.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay Alive || Claazora Transmigrasi (END)
Ficção Adolescente(LENGKAP) Kiana putri Mahardika, seorang gadis berusia 18 tahun yang lumpuh sejak kecil dan memiliki penyakit kanker yang sulit disembuhkan. Gadis yang sangat berbakat ketika memainkan alat musik piano, suka membaca novel dan memiliki keinginan unt...