Jangan terlalu overthinking, bestie 🌚
~Awal Pembalasan~
~H a p p y R e a d i n g~
Hari masih agak gelap, matahari belum penampakan diri. Tapi Zora sudah siap untuk ke sekolah. Berkaca sekali lagi untuk memastikan penampilannya sudah rapi atau belum. Ia kemudian mengambil tasnya dan keluar dari kamar.
Ketika membuka pintu kamarnya, Zora dikejutkan dengan Cleobara yang tertidur di depan pintu kamarnya. Zora berpikir apakah Bara tertidur semalaman di sini. Mengedikkan bahu tidak peduli, Zora pergi begitu saja ke lantai bawah.
"Tumben sepagi ini udah siap Non?" Tanya Bi Rika yang keheranan melihat putri majikannya tersebut sudah berada dimeja makan sepagi ini. Zora hanya menikmati sepotong roti dan susu. Lalu bersiap untuk berangkat ke sekolah.
"Nggak ada apa-apa, cuman pengen aja. Aku pergi ke sekolah dulu yah Bi!" Pamitnya dan tersenyum manis pada Bi Rika.
"Hati-hati, Non."
Sebelum pergi, Zora kembali menoleh ke arah Bi Rika. "Boneka besar yang ada di kamarku, untuk Bibi saja. Pindahin aja ke kamar Bibi!"
"Loh? Non?"
Zora berlalu begitu saja, tidak peduli dengan respon Bi Rika.
-----
"Saya kira siapa tadi, soalnya Non kelihatan seperti anak kecil," Pak Doni tertawa sungkan, setelah melihat penampilan Zora.
Zora sedikit memanyunkan bibirnya mendengar perkataan Pak Doni, tapi kemudian tersenyum malu. Menggenggam erat pergelangan hoodie yang dia pakai.
"Yakin, mau berangkat sekarang Non?"
"Yakin dong, yuk!"
Zora masuk ke dalam mobil, begitupun dengan Pak Doni. Kemudian mobil tersebut melaju meninggalkan kediaman Danuardja.
-----
Bara terbangun dari tidurnya, ia meregangkan badannya yang terasa pegal. Tidak menyangka dia tertidur di sini.
Berdiri dan medekatkan telinganya pada daun pintu. Memastikan apa Zora sudah bangun atau belum. Tidak ada suara apapun, sangat hening.
Meski ragu, Bara mengetuk pintu tersebut beberapa kali. Tapi tidak ada sahutan, diapun memberanikan diri untuk membuka pintunya. Tidak dikunci, Bara masuk dan terasa sepi tidak ada siapapun.
"Zora," Panggilnya pelan.
"Claazora," Sekali lagi, tidak ada yang menyaut. Kemana adiknya, rasa khawatir tiba-tiba menghantui Bara.
"Zora!" Kali ini Bara sedikit berteriak, mengelilingi pandangannya disetiap sudut ruangan. Mengecek kamar mandi, tapi tidak ada siapapun.
"Claazora!"
"Non Zora sudah berangkat ke sekolah, Den."
Bara berbalik menatap Bi Rika yang baru saja datang.
"Apa?"
-----
Walaupun masih sepagi ini, sudah ada beberapa murid yang datang ke sekolah Hanstanta. Mobil yang di tumpangi Zora memasuki kawasan sekolah. Gadis itu keluar dari mobil dan menyugar rambut hitam panjangnya kebelakang.
Ada beberapa murid yang sudah datang. Murid-murid tersebut merasa beruntung bisa melihat kecantikan Zora sepagi ini. Mereka tidak bisa melepaskan pandangan mereka pada Zora.

KAMU SEDANG MEMBACA
Stay Alive || Claazora Transmigrasi (END)
Ficção Adolescente(LENGKAP) Kiana putri Mahardika, seorang gadis berusia 18 tahun yang lumpuh sejak kecil dan memiliki penyakit kanker yang sulit disembuhkan. Gadis yang sangat berbakat ketika memainkan alat musik piano, suka membaca novel dan memiliki keinginan unt...