Minggu pagi, Icha bersiap-siap untuk pergi nonton dengan Fheril. Mereka janjian ketemu di bioskop. Tadinya Fheril ingin menjemput dan mengantar Icha, namun Icha tolak.
Segala alasan Icha pakai agar pria itu tidak datang ke rumahnya. Cari mati kalo sampai Fheril benar-benar menjemput Icha di depan rumah.
Sebenarnya hal itu bisa jadi menguntungkan Icha, jika Azzam lihat mereka bermesraan, Suami Icha itu pasti tidak akan tinggal diam kan? Icha tebak, Azzam akan langsung menalaknya saat itu juga.
Tapi dapat dipastikan Icha mati di tangan ibunya, bukan hanya Icha tapi juga Fheril.
Icha segera bergegas setelah selesai bersiap-siap. Ia hampir terpeleset menginjak lantai yang basah.
"Lo ngepel yang bener dong" Omel Icha pada Azzam yang sedang mengepel lantai.
"Ya aku udah bener kok, kamu nya aja yang gak hati-hati" Jawab Azzam tetap lembut meski Icha selalu bicara dengan nada tinggi.
"Kamu mau kemana udah rapi banget? Ini kan hari minggu, emang kamu masih kerja?" Tanya Azzam penasaran.
"Gw mau healing, cari angin. Gw udah cape sama kerjaan di rumah pun gw gak tenang karena ada lo. Makin suntuk gw" Jawab Icha.
"Oiya kamar sebelah bekas om sama tante lo, beresin lagi. Gw gak mau tau harus seperti semula" Titah Icha tak mau di bantah.
"Kamu mikir gak sih Cha? Aku suami kamu. Setega itu kamu masih pajang foto pria lain"
Icha menghela nafas, matanya berputar jengah "harusnya lo yang mikir. Kenapa lo gak gugat cerai gw aja sih? Udah tau gw gak pernah suka sama lo, bahkan gw masih berharap kalo gw bisa balikan sama Fheril" Ucap Icha tanpa memikirkan hati yang hancur oleh perkataannya.
"Cha istighfar aku suami kamu".
" Iya lo suami gw, tapi lo bukan suami idaman gw. Asal lo tau ya, bahkan gw sempet kabur saat pernikahan kita, kalo aja dulu gaada mas Bayu yang nyeret gw, gak mungkin sekarang gw jadi istri lo"
Azzam terdiam, ia terkejut mengetahui fakta jika istrinya sempat melarikan diri dihari pernikahannya. Yaallah, apa Azzam akan kuat menghadapi ujian ini? Ia sudah tidak sanggup lagi dengan istrinya. Tapi untu berpisah pun rasanya sulit, karena ia sudah terlanjur cinta pada istrinya.
Icha pergi meninggalkan Azzam yang masih terpaku. Wanita itu dengan teganya menemui mantan pacarnya tanpa peduli bagaimana hancurnya hati Azzam. Suaminya sendiri.
Disaat Azzam membereskan rumah, Icha malah pergi dengan pria lain. Saat Azzam membereskan kamar yang dipenuhi foto seorang laki-laki, Icha malah bermesraan dengan laki-laki itu.
Azzam tau ia terlalu lemah menjadi seorang suami. Dan ia tidak tau lagi harus mendidik Icha dengan cara apa. Azzam tidak ingin menggunakan kekerasan.
Azzam selalu menasehati Icha dengan hadits-hadits dan ayat-ayat al-quran. Tapi apa jawaban Icha?
'Percuma, lo ceramahin gw, bacain gw hadits-hadits, karena sampai kapanpun gw gak bakal peduli'
Kuatkan Azzam menghadapi cobaan ini yaallah. Beri Azzam jalan keluar dari semua ujian ini. Azzam yakin ada cara lain untuk memperbaiki hubungan rumah tangganya tanpa harus ada perceraian.
_____
Disaat Azzam dibuat GALAU alias Gelisah Antara Lanjut Atau Udahan. Disisi lain Icha malah teganya bermesraan dengan Fheril. Ia sedang menikmati makanan mewah di sebuah restauran bersama mantannya, setelah selesai nonton tanpa memikirkan apakah suaminya sudah makan juga di rumah.
Kelakuan Icha membuat para readers ingin menggantikan posisinya menjadi istri Azzam. Sayangnya ini dunia halu, sampai kapanpun para readers tidak akan bisa merebut hati Azzam dari Icha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Untuk Aeisha (Terbit)
Romance"Gimana para saksi? sah?" Tutur Sang penghulu yang langsung dijawab serentak oleh semua orang yang hadir di acara sebuah pernikahan. "SAH" Dilanjut dengan membaca doa seusai ijab yang dipimpin oleh penghulu. "Harusnya aku yang disana, dampingimu d...