#Twenty three

4.4K 223 1
                                    

Azzam melihat Icha sedang diseret oleh tiga orang pria, memasuki sebuah gudang yang terbengkalai, dengan kondisi Icha yang lemah karena obat bius.

Azzam berusaha menolong Icha tapi ia tidak bisa apa-apa, ia semacam berada dalam dunia lain dan Ia hanya bisa menonton kejadian itu.

Azzam melihat seorang penculik yang dengan teganya melucuti pakaian gamis Icha dan menggantinya dengan dress yang sangat ketat hingga membentuk lekuk tubuhnya.

Dada Azzam terasa sesak melihat istrinya diperlakukan dengan kejam. Saat Icha mulai kehilangan kesadarannya. Seseorang laki-laki muncul dengan menggebrak pintu sangat keras.

Laki-laki itu Fheril. Dan dia sedang dalam pengaruh alkohol. Semua penculik segera undur diri menyisakan Fheril berdua dengan Icha.

Sedetik kemudian laki-laki itu mencumbu Icha dengan mesra.

_____

"Astaghfirullahalazim" Azzam tiba-tiba terbangun saat mendapat mimpi buruk.

Ingatannya langsung tertuju pada Icha. Apa ini adalah petunjuk yang telah Allah kirim lewat mimpinya? Kemarin Icha bilang ia diculik.

Bagaimana jika Icha berkata jujur, ia benar-benar diculik seperti dalam mimpinya.

Dan dalang dibalik penculikan itu Fheril. Mantan Icha sendiri. Tapi untuk apa Fheril menculiknya? Apa karena Fheril masih mencintai Icha dan tidak rela Icha menikah dengan Azzam?.

Azzam mengacak rambutnya gusar. Ia memutuskan untuk ke rumah mertuanya pagi ini. Ia harus meminta Icha menjelaskan semuanya nanti. Azzam meraih ponselnya, untuk melihat jam.

Jam 3:25, Azzam bangkit dari tidurnya dan bergegas ke kamar mandi, mengambil air wudhu, sholat tahajjud sambil menunggu subuh.

Selesai Adzan berkumandang, Azzam segera melaksanakan sholat. Tak pernah terlewat ia selalu berdzikir dan berdoa lebih dulu selesai shalat.
Azzam sedang membereskan alat shalatnya. Bunyi ponsel terdengar nyaring di kamarnya.

Azzam mengambil ponsel dan segera mengangkat panggilan dari ayah mertuanya.

"Assalamu'alaikum Ayah"

"Waalaikumsalam Azzam, sudah sholat?"

"Alhamdulilah sudah Ayah"

"Alhamdulillah kalau begitu, Ayah cuma mau menyampaikan putri ayah sedang merindukanmu. Dia cerita semalam dia memimpikanmu. Ayah tau kamu belum bisa memaafkan putri ayah, tapi kemarilah temui putri ayah, tidak apa-apa meski hanya sekedar singgah, agar rindu putri ayah padamu bisa sedikit terobati. Ayah tau sakitnya merindukan seseorang, Azzam"

"Satu hal lagi. Coba kamu dengarkan dulu penjelasan putri ayah. Bukannya ayah terlalu membela putri ayah. Hanya saja ayah tidak mau kamu menyesal setelah mengetahui kejadian yang sbenernya"

"Ayah hanya ingin menyampaikan itu. Maaf kalau ayah mengganggu kamu. Ayah tutup telponnya ya Azzam. Assalamu'alaikum".

Sambungan telepon ditutup sepihak oleh Argus.

" Waalaikumsalam " Azzam tetap menjawab salah Argus meski sambungan teleponnya telah ditutup.

Azzam bersiap siap pergi ke rumah mertuanya untuk menjemput Icha. Mendengar pernyataan Argus membuatnya semakin merasa bersalah karena tidak mau mendengarkan penjelasan Istrinya.

Cinta Untuk Aeisha (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang