Dua keluarga sudah selesai makan malam bersama. Orang tua Icha juga langsung pergi begitu selesai makan.
Dan sekarang Icha dan Azzam dengan dibantu Azmi, baru selesai membereskan kekacauan yang disebabkan oleh Mozza, Morra, dan keempat anaknya, kucing peliharaan Azmi.
Azzam sudah berada di tempat tidur sambil melihat foto selfie istrinya dengan keluarga besar kucing anggora. Ia senyum-senyum sendiri melihat banyak foto Icha yang ngeblur karena si kucing tiba-tiba meronta, ada juga yang mencakar jilbab Icha.
Dikamar mandi Icha masih belum keluar, ia manatap pantulan dirinya memakai lingerie pemberian ibunya sebelum pulang. Ibunya memaksa agar Icha memakainya malam ini. Sebenarnya Icha bisa saja tidak menuruti ibunya, toh ibunya tidak ada disini, namun Icha berfikir kembali mungkin ini waktu yang tepat untuk menjadi istri Azzam sepenuhnya. Icha keluar dari kamar mandi lalu memasuki kamar.
"Kamu abis ngapain sih? Di kamar mandi lebih dari setengah jam?" Tanya Azzam tanpa menoleh.
"Azzam" Panggil Icha sedikit kikuk.
Azzam menoleh. "Astaghfirullahalazim" ia terpelonjat kaget melihat Icha memakai baju haram. Ponselnya sampai ia banting saking kagetnya, untung saja ponsel itu tidak terjatuh ke lantai. Ia buru-buru menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.
Senyum jahil Icha terbit, ia berfikir untuk menggoda Azzam. Icha merangak ke atas kasur, mengangkangi setengah badan Azzam, karena posisi pria itu sedang duduk.
Icha menurunkan tangan Azzam, agar Azzam melihatnya. Azzam perlahan membuka mata. Ia kembali terkejut, saat wajah Icha dan wajahnya berdekatan. Apalagi dengan jarak sedekat itu, Azzam dapat melihat seluruh tubuh Icha yang hanya menggunakan lingerie tanpa menggunakan dalaman.
Azzam langsung menghindar sampai kepalanya terbentur tembok keras sekali, ia lalu meringkuk sambil menutupi seluruh tubuh hingga kepalanya menggunakan selimut.
"A'udzubillahiminasyy syaithoonirrojim. Allahulaa ilaaha illa huwal hayyulqoyyum, laa ta khudzuhuu sinatuwwalannaum, lahuumaa,,,, "
Tuk.
Icha menyingkab selimut Azzam dan langsung menjitak kepala Azzam. Azzam berhenti membaca Ayat kursi, ia meringis kesakitan jikatakan Icha tepat ditempat tadi kepalanya terbentur.
"Kamu fikir aku setan? Malah baca ayat kursi segala" Bentak Icha.
"Aku kaget Cha, kamu pake baju haram kayak gini" Jawab Azzam.
"Padahal aku sengaja, mau memastikan apa iman kamu kuat atau kamu belok"
"Aku masih normal Aeisha"
"Kalau gitu aku mau nguji iman kamu" Icha menggerakkan tangannya dengan sensual, mengelus wajah Azzam, sambil menjilati bibirnya, Azzam mencekal tangan Icha saat tangan istrinya sudah turun ke leher.
Dengan sekali gerakan Azzam membalikan tubuh Icha menjadi di bawah dan ia di atas.
"Kamu sudah membangunkan harimau yang sedang tidur Aeisha. Aku bisa tahan kalau wanita lain yang menggoda. Tapi kamu istri aku, jadi jangan salahin aku kalau aku menerkam kamu sekarang juga"
Jantung Icha berpacu lebih cepat, sebenarnya ia ragu, tapi,,, "Dengan senang hati aku mempersilahkan mungkin" Jawab Icha dengan lantang.
"Baca doa dulu ya. Ikutin aku. Bismillahirrahmanirrahim,,, ".
" Kok baca bismillah sih? Kita kan mau zina?" Tanya Icha heran.
Azzam terkekeh pelan "zina itu untuk pasangan yang belum menikah. Kita kan sudah menikah sudah halal. Jadi untuk kita termasuk ibadah makanya harus baca doa" Jelas Azzam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Untuk Aeisha (Terbit)
Romance"Gimana para saksi? sah?" Tutur Sang penghulu yang langsung dijawab serentak oleh semua orang yang hadir di acara sebuah pernikahan. "SAH" Dilanjut dengan membaca doa seusai ijab yang dipimpin oleh penghulu. "Harusnya aku yang disana, dampingimu d...