¤¿¡¤¿¡▪︎¿¡¤¿¡¤
"Ini gara-gara dua bocil sialan itu, udah tau gue mau telat pake acara beli es krim dulu, gak gue turutin nanti nangis dan makin lama" monolog Diego sepanjang perjalanan.
Ya, tadi dirinya disuruh mengantar kedua adik kembarnya ke sekolah karna supir yang biasanya mengantar sedang sakit.
Karna Diego tidak mau bawa mobil ke sekolah, jadi setelah mengantar keduanya ia kembali ke rumahnya untuk mengambil motor dan alhasil ia malah telat.
Diego terkejut saat melihat seorang perempuan sedang menatap gerbang sekolah yang sudah tertutup dan di tangannya ada sebuah skateboard
"Dari badannya sih mirip Vyra, tapi gak mungkin, tuh anak kan belum punya seragam" gumam Diego lagi
TINNN
Diego mengklakson motornya di belakang sang gadis membuat gadis itu terkejut setengah mati lalu berbalik dengan wajah kesalnya.
"Woy! Ngotak dong!" Bentak nya lalu memukul stang motor Diego.
Diego terkejut karna gadis yang ia klakson tadi ternyata Vyra.
"Makanya gak usah ngelamun" ketus nya sambil membuka kaca helmnya
Alangkah terkejutnya Vyra saat pemuda yang membuat jantungnya hampir keluar itu adalah Diego, "Ngapain lo disini?" Tanya Vyra
"Lah, harus nya gue yang nanya gitu jubaedah" kesal Diego.
"Nama gue bukan jubaedah!" Ketusnya kesal, seenak nya saja laki-laki di depannya ini mengganti nama yang orang tuanya sudah buatkan bagus-bagus.
"Lo ngapain di sini ngeliatin pager kek orang dongo?" Tanya Diego tapi ada sedikit ada unsur meledeknya
"Ya gue lagi mikir cara manjatnya" jawab Vyra santai, lalu kembali memandangi gerbang.
Diego menghela nafas kasar "Ikut gue aja yok" ajaknya dengan menutup kembali kaca helmnya
"Kemana?!" Tanya Vyra panik
Diego menghela nafas lelah dan kembali membuka kaca helm nya "Gerbang belakang" jawab Diego mencoba tenang
"Ngomong dong" kesal Vyra
"Udah, lo gak usah banyak omong, cepet naek" titah nya pada Vyra
"Naek ke mana? Pager?" Tanya Vyra bingung.
"Naek ke langit ketujuh! Ya motor gue lah" kesal Diego setengah mati, padahal dirinya sudah memberi kode untuk naik ke jok belakangnya tapi gadis ini sama sekali tidak mengerti.
"Gak usah, gue pake ini aja" ucapnya dengan menunjukan benda yang ada di tangannya
"Terserah" ketus Diego lalu melajukan motornya diikuti Vyra dengan skateboard di belakangnya. Sesekali Diego melirik Vyra dari kaca spionnya. Wajah Vyra yang serius menatap jalan terlihat sangat cantik di mata Diego.
¤¿¡¤¿¡▪︎¿¡¤¿¡¤
Sesampainya di belakang sekolah, Vyra malah menemukan sebuah warung yang sudah ramai oleh siswa laki-laki yang tengah membolos. Diantaranya ada Raid, Niko, Rian, Hasbi, dan Rama.
Oh iya, Hasbi dan Rama adalah teman sekelas adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elvyra
Teen FictionPencarian Vyra terhadap teman sekaligus cinta masa kecilnya yang ia kira akan membawa kebahagian justru membuat nya Selalu terjerumus kedalam jurang permasalahan Orang tua nya selalu menentang perjodohan yang mereka buat di masa lalu akibat keduanya...