Tandai Typo
*
Vote & Comment
*
Happy Reading******
"DIE, LO GAK BAKAL CULIK GUE 'KAN?" Panik Vyra
Terlebih lagi jalan yang sekarang mereka lewati ini sangat minim cahaya, hanya ada beberapa lampu jalan saja, di kanan dan kiri hanya ada pohon di tambah jauh dengan jalan utama membuat Vyra overthinking
"GAK!" Jawab Diego. cukup! Entah sudah keberapa kali Vyra menanyakan hal yang sama.
"BOHONG!" Sanggah Vyra
Kali ini Diego diam, sudah terlampau kesal soalnya.
Vyra semakin panik saat Diego membelokkan motornya ke arah sebuah gedung tua yang terlihat horor dari luar, di tambah di kelilingi pepohonan tinggi, dan ada danau tak jauh dari gedung itu.
"Turun, El" titah Diego. Pemuda itu susah untuk turun, jika gadis di belakangnya tidak turun terlebih dahulu.
"Gak mau" tolak Vyra.
"anterin gue balik!" Rengek gadis itu seperti bayi.
"Bentar, ada yang harus gue selesain. Jadi sekarang turun dulu, oke?" Pinta Diego lebih lembut.
Vyra lagi-lagi menggeleng. Tak ada pilihan lain, walau sedikit susah Diego berhasil turun dari motornya perlahan, dengan Vyra yang masih asik duduk di jok belakang.
Tanpa memperdulikan Vyra, Diego melenggang pergi.
"Die"
Diego menghentikan langkahnya beberapa langkah menuju pintu masuk.
"Kenapa?" Tanya Diego gereget.
"Anterin pulang" pinta gadis itu dengan popy eye
Diego mencoba menahan kesalnya, ia menunjukkan senyum tertekan pada Vyra. Lalu memilih menghampiri gadis itu. Pemuda itu mengangguk membuat Vyra senang.
"Nah gitu dong" seru gadis itu bersemangat
Alih-alih naik ke atas motornya, Diego malah mengangkat Vyra di pundaknya seperti kayu.
Tentu saja gadis itu memberontak, ia memukul-mukul punggung Diego berharap pemuda itu menurunkannya.
"Die, gue gak mau"
"turunin"
"Diego ih!"Rengeknya karna Diego membawa gadis itu masuk ke dalam gedung tersebut. Diego menurunkan Vyra yang masih merengek dari pundaknya.
"Die, pokoknya anterin gue pul--" rengekan itu terhenti seketika saat sang empu melihat isi dari bangunan yang ia kira seram ternayata begitu bagus.
Tapi sesaat kemudian ia juga malu, ternyata banyak orang yang ada di dalam. Terlebih ada si 3R (Raid, Rama dan Rian)
"Dimana?" tanya Diego entah pada siapa
"Lantai atas, kamar ke 2" ucap David, Vyra kenal karna mereka satu sekolah hanya beda kelas saja.
"El, tunggu sini oke" pinta Diego dengan menepuk puncak kepala Vyra lembut.
"OMO!"
"YEY PUNYA AUNTY"
"HORE! KITA PUNYA BU BOS"
"ASIK, BANG GOGO UDAH GAK GAY"
"MANTAP, BANG GOGO TOBAT"
Diego mendelik tajam "Sembarang! Gue emang suka cewe anjir, siapa tadi yang bilang gue gay?"
Semuanya kompak menunjuk David membuatnya ketar-ketir.
"Liat aja lo, pit" ancam Diego membuat David menelan salivanya kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elvyra
Teen FictionPencarian Vyra terhadap teman sekaligus cinta masa kecilnya yang ia kira akan membawa kebahagian justru membuat nya Selalu terjerumus kedalam jurang permasalahan Orang tua nya selalu menentang perjodohan yang mereka buat di masa lalu akibat keduanya...