Tandai Typo
*
Vote & comment
*
Happy Reading*****
"....Gue gak mau lo sedih, jadi ayo benci gue!"
Vyra pulang ke rumah bersamaan dengan Raid. Keduanya terkejut mendapati sebuah sepeda motor terparkir di halaman.
Bang Darren sudah izin untuk pulang larut malam karna tengah bersama teman-temannya. Lalu ini motor siapa?
Kedua kakak-adik itu saling pandang.
Vyra memberi kode agar Raid masuk duluan, namun adiknya itu menolak.Vyra mengalah, ia masuk terlebih dahulu. Sebelum membuka pintu, gadis itu mendengar suara televisi menyala dari dalam rumah yang di pastikan ada orangnya.
Gadis itu membuka pintu perlahan. tak ada siapa pun di dalam, tapi benar bahwa televisi di ruang tengah menyala.
"Kan gue udah bilang jangan deket sama dia"
Suara itu sukses membuat bulu kuduk Vyra berdiri. Baru kali ini Vyra merasa setakut ini. Gadis itu mundur selangkah dan menggenggam erat lengan Raid.
Yah, sekesal apapun Raid, Vyra tetaplah kakaknya. Jadi apapun yang terjadi, pemuda itu harus melindunginya.
"Gak usah ngacau Al! Ini rumah gue!" Tantang Raid penuh berani.
Pemuda itu menarik Vyra untuk berdiri di belakangnya. Walaupun Raid ini adiknya, tapi postur tubuhnya lebih tinggi dari pada Vyra, sehingga gadis itu bisa bersembunyi.
"Gue gak ada urusan sama lo" sanggah Alvaro seraya mematikan televisi dan berdiri menatap keduanya.
Tatapan tajam Alvaro membuat Vyra semakin ketakutan hingga mengeratkan genggamannya pada Raid.
"Jelas ada! Lo ganggu kakak gue, yang berarti lo juga ganggu gue!"
Raid berbisik pada Vyra untuk segera menghubungi Diego, sejujurnya Raid juga takut jika menghadapi Alvaro yang marah.
Pemuda itu jika marah sudah seperti iblis, kasarnya naudzubillah. Itu sebabnya Vyra tidak menyukai Alvaro sejak kecil.
"Tadi gue udah bilang sama tante riana. Selamat El, Lo bakal pergi ke London"
Mendengar itu, Vyra yang hendak menghubungi Diego pun membatalkan aksinya. Gadis itu maju ke depan dan memberanikan diri membalas tatapan tajam Alvaro.
"Dasar tukang ngadu!" Ketus Vyra tajam.
"Maksud lo kayak gitu buat apa sih Al?"
Alvaro hendak mendekat, tapi melihat tatapan tajam Raid membuatnya membatalkan langkahnya.
"Karna Mama lo nyuruh gue jagain lo!"
"Papa juga nyuruh dia jagain gue!" Lawan Vyra.
Ucapan Vyra tersebut membuat Alvaro terkejut, "Maksud lo?"
Vyra tak mengindahkan pertanyaan itu, ia mengangkat bahunya acuh. Lalu melenggang pergi ke kamarnya melewati Alvaro yang masih diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elvyra
Teen FictionPencarian Vyra terhadap teman sekaligus cinta masa kecilnya yang ia kira akan membawa kebahagian justru membuat nya Selalu terjerumus kedalam jurang permasalahan Orang tua nya selalu menentang perjodohan yang mereka buat di masa lalu akibat keduanya...