20 - Balapan

108 14 1
                                    

Tandai Typo
*
Vote & comment
*
Happy Reading

*****

"Kalo alternatifnya tanpa lo terus menang, kita semua, DS lebih baik kalah tapi
sama lo." ~ DEATH SKULS

______________

Sore itu, suasana di Rumah Sakit lebih tepatnya Ruang Rawat Hasbi terasa begitu ramai. Setelah pulang sekolah, anak DS terutama anggota inti langsung menyerbu ruangan Hasbi dan membanjiri pemuda itu dengan berbagai ocehan. Tentu saja, karena pemuda itu hampir kehilangan nyawa akibat ide gilanya.

"Woy!" pekik Rama yang baru tiba di Rumah Sakit sontak membuat semua terdiam.

Tanpa aba-aba Rama langsung berlari dan memeluk sahabatnya itu. "Gila lo ya. coba kalo lo mati, gue gimana anjing," ocehnya kesal.

"Ya kalo gue mati, lo harus terus hidup." jawab Hasbi enteng.

'pltak'

Rama menjitak kepala Hasbi hingga membuat pemuda itu meringis kesakitan, "Gak bisa! nanti tiap hari gak ada yang rusuh, kan sepi"

"Lagian kayaknya lo pengen banget mati" ketus Rama.

"Banget Ma, gue udah gak kuat." batin Hasbi

Sontak Vyra yang mendengar pun terkejut bukan main. Apa maksud pemuda itu?

"Lo dari mana aja? Kok baru dateng" tanya Rian sambil menepuk pundak Rama.

"Tadi gue abis di hukum, terus waktu arah ke sini di hadang Basis" jelas Rama.

"Apa katanya?" sambar Raid, tentu saja pasti mereka bicara sesuatu, karna jika tidak maka tidak mungkin Rama disini sekarang.

"Mereka nantang kita buat balapan, terutama lo Bang," tunjuk Rama pada Diego.

"Lo di suruh bawa cewe buat boncengan lo." Diego yang mendengar itu langsung menoleh pada Vyra yang juga menatapnya.

"satu lagi, semua anak DS harus hadir"

"Hasbi gimana?" Tanya David

"se-mu-a!" tekan Rama.

'Brakkkk'

Rian menggebrak meja kasar, "Gila lo! Hasbi aja baru sadar"

"Bang" lirih Hasbi, membuat semua menoleh.

"Sorry. Karna gue, kalian semua kesusahan. Gue emang beban, gak becus, bisanya nyusahin" lirih Hasbi seraya menundukkan kepalanya.

Mendengar itu, semuanya langsung saling pandang dalam keheningan. "Ini bukan salah Lo" ucap Diego memecahkan keheningan.


"Kalo bukan karna ide gila lo, mungkin gue udah mati di keroyok mereka semua" jelas Diego.

Rian dan Niko memegang pundak Hasbi, "Lo emang ngeselin dan ke kanak-kanakan, tapi karna lo DS gak sepi. Gue juga punya temen nge-jamet" jelas Niko terus terang.

ElvyraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang