38 - Leanna or Zahra?

39 6 0
                                    

⚠️Tandai Typo⚠️
*
Vote & comment
*
Happy Reading

¤¤¤¤¤¤

Saat ini seorang pemuda tengah kebingungan mencari hadiah yang pas untuk kekasihnya. Ia ingin bertanya pada temannya kesukaan sang gadis namun sialnya handphonenya mati akibat kehabisan batrai, yap sangat miris.

Sedari tadi ia berkeliling di dalam mall untuk mencari sesuatu yang menurutnya pas, ia ingin membeli pakaian namun katanya ada mitos jangan memberi pakaian untuk pasangan karna nanti hubungannya tidak akan bertahan lama. Pemuda itu semakin dibuat bingung hendak membeli apa sekarang, hanya bisa berjalan kesana kemari tanpa arah.

Tadi sehabis mengantarkan Leanna pulang, pemuda itu langsung bergegas pergi ke mall mencari hadiah, namun sekarang ia sudah menyerah, ia tidak tahu akan memberikan apa untuk Leanna.

Raid menghampiri salah satu kasir yang ada di mall tersebut, "Mbak, permisi mau tanya"

"Iya Mas, ada yang bisa saya bantu?" Tanya kasir itu sesopan mungkin.

"Semisal Mbak ulang tahun, mbak pengen kado apa dari pacar mbak?" Tanya Raid to the point.

Si Mbak kasir nampak kebingungan dengan apa yang Raid tanyakan, namun pemuda itu malah tersenyum canggung seraya menatapnya penuh harap.

"Kalo saya sih minta di lamar, sama mahar untuk pernikahannya sekalian saya mau--"

"Tunggu mbak tunggu" potong Raid saat si mbak mencoba menjelaskan apa yang Raid minta sebelumnya.

Si mbak kebingungan, ia berulang kali mengerjapkan matanya dan menatap Raid bingung berharap bocah SMA di hadapannya ini mau menjelaskan maksudnya. Sedangkan Raid tengah mengusap wajahnya kasar dan mulai frustasi.

"Coba bayangin kalo mbak anak SMA yang lagi ultah" perintah Raid berat hati.

Si Mbak menggaruk tengkuknya gatal mencoba berfikir keras, "Karna pacar saya orang kaya, saya bakal minta Iphone, motor vario, sama mobil--"

"Mbak! Udah cukup!"
Oke, Raid menyerah. Si Mbak tidak bisa di ajak bekerja sama. Tidak mungkin Leanna akan senang di belikan benda semacam itu, bukan berarti Raid tidak mampu tapi Leanna bukan orang semacam itu.

Pemuda itu menghela nafasnya kasar, "Oke Mbak, terima kasih atas sarannya" ucapnya dengan berat hati lalu meninggalkan si mbak dengan tanda tanya besar di kepalanya.

Raid kembali berjalan, hari sudah gelap mungkin kalo tidak salah saat ini pukul setengah 8 malam dan ia masih bingung hendak membeli apa.
Matanya meliar ke sana-kemari untuk mencari referensi, hingga matanya terkunci pada dua sejoli yang tengah berjalan bergandengan tangan di mana si wanita memegang sebuah buket dan sebuah boneka beruang.

Seperti ada kabel yang akhirnya tercolok, otak Raid pun bekerja, "Oke, gue juga bakal beli kayak gitu" ucapnya lalu mulai mencari apa yang ia inginkan tadi.

Ia ingin cepat-cepat pulang, mandi, lalu bersiap untuk datang ke pesta ulang tahun Leanna yang di adakan tengah malam nanti tepat saat pergantian hari dan bertambahnya umur gadis itu.

Raid masih ingat, betapa riangnya gadis itu sepanjang hari tadi, ia mengundang setiap orang yang ia temui di sekolah, mungkin satu sekolah telah ia undang semuanya. Raid sangat menantikan pesta itu, ia ingin melihat wajah bahagia Leanna lagi.

ElvyraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang