Tandai Typo
*
Vote & comment
*
Happy Reading¤¤¤¤¤¤¤¤¤
"Kalian ngapain di sini?"
Pengendara itu melepas helm full face miliknya dan menunjukkan sosok sebenarnya. Vyra dan Diego akhirnya bernafas lega saat mengetahui bahwa pengendara itu adalah Rama.
"Ck, lo ngagetin" kesal Vyra lalu membuang muka.
Rama yang kebingungan langsung melirik Diego, namun ketuanya itu malah mengangkat bahu acuh.
"Lo sendiri ngapain di sini?" Tanya Diego.
"Ah, gue mau jemput Indah. Dia mana? Biasanya udah nunggu di sini, tumben ini gak ada?" Tanya Rama bingung. Karna biasanya saat ia datang gadis itu sudah duduk di kursi depan menunggunya.
"Oh itu--"
Belum selesai menjawab, tubuh Diego sudah didorong ke pinggir oleh Indah yang baru saja keluar dari toko buku.
"Gara-gara ni manusia kerjaan gue jadi nambah" kesal Indah sambil mengambil helm di jok belakang Rama.
Vyra langsung menoleh saat Indah datang, "Salahin Diego, Ndah. Dia yang maksa gue tadi"
Indah dan Rama mengangguk setuju, "Bener! Karna gak mungkin kalo Kak Vyra sengaja, pasti makhluk ini yang maksa" tunjuk Indah pada Diego.
Diego yang tidak terima langsung menatap tajam Indah, namun di balas oleh gadis itu.
"Siapa yang lo sebut makhluk, hah?!""Lo! Bang Dugong sialan!" Balas Indah geram.
"Hah?!"
Bukannya melerai, Vyra dan Rama malah tertawa melihat perdebatan di hadapan mereka.
Rama kemudian menarik bahu Indah untuk menjauh, "Udah udah, ayo balik." Indah menurut, namun ia terlebih dahulu melirik Diego sebelum pergi dan berkata, "Awas aja lo, Dugong!"
Setelah kepergian Indah dan Rama, Diego mulai mencak-mencak sendiri dan meracau tak jelas.
"Sialan tu bocah! Untung cewenya Rama, kalo bukan udah gue abisin" racau Diego kesal.
Vyra kembali tertawa, namun tak lama kemudian perutnya kembali berbunyi. Gadis itu menutup wajahnya malu sedangkan Diego tertawa terbahak-bahak.
"Maaf maaf, ayo makan" ajak Diego.
Vyra terus menggeleng sambil menutup wajahnya, "Gak jadi sumpah gak jadi"
Diego menepuk pelan puncak kepala Vyra hingga gadis itu kembali menatap wajahnya, namun sedetik kemudian Diego malah tertawa melihat ekspresi gadis di hadapannya.
"Sumpah ya, lo malesin ih" kesal Vyra lalu mulai berbalik hendak pergi namun ditahan oleh Diego.
Pemuda itu berjongkok di hadapan Vyra membuatnya mengerutkan dahi. "Naik cepet, gue gendong" ajak Diego dengan senyum tipis yang menawan.
"Terus motornya gimana?" Heran Vyra, ya walaupun restonya tidak begitu jauh sih.
"Udah santai aja, gak bakal ilang kok" ujar Diego seraya menepuk-nepuk punggungnya menyuruh Vyra untuk naik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elvyra
Teen FictionPencarian Vyra terhadap teman sekaligus cinta masa kecilnya yang ia kira akan membawa kebahagian justru membuat nya Selalu terjerumus kedalam jurang permasalahan Orang tua nya selalu menentang perjodohan yang mereka buat di masa lalu akibat keduanya...