22 - Hasbi&Alda

67 10 1
                                    

Jadi tadi ada yang komen di part sebelumnya nyuruh aku up.

Sebelumnya maaf ya.
akhir-akhir ini banyak banget tugas akhir sama belajar tambahan, sebentar lagi juga aku mau LUS sekitar tanggal 6
Aku minta doa kalian ya supaya nilai aku maksimal.

Tandai Typo
*
Vote & comment
*
Happy Reading

*****

Saya ya saya, tidak akan pernah bisa sama dengan orang lain!"

~Hasbi Acabian

*******


"Gak berguna!"

'Prang'

Alda tersentak mendengarnya, hingga niatnya untuk masuk ke ruangan Hasbi pun ia urungkan.

"Gila. Liat gara-gara kamu, saya harus bekerja lebih keras untuk bayar biaya rumah sakit!"

"Kamu tu emang bisanya nyusahin saya aja ya! Mana prestasi gak ada! Masaaaalah terus yang ada!"

"Nyesel saya melahirkan kamu!" Bentak seorang wanita dalam ruang rawat Hasbi.

"Saya juga tidak minta dilahirkan! Kalo Anda tidak sudi dengan kehadiran saya kenapa tidak anda bunuh saya saja?"

"Kalo anda tidak sudi membayar biaya rumah sakit, biar saya sendiri saja!"

"Prestasi? Apa anda pernah menghargai usaha saya? Saya sudah berusaha semampu saya! Hanya karna saya tidak mirip dengan suami anda saya jadi terus disalahkan!"

"Saya ya saya, tidak akan pernah bisa sama dengan orang lain!"

"DIAM KAMU!"

Meskipun hanya mendengar, tapi hati Alda teriris. Ia mendengar pemuda itu mencoba membela diri walau berkali-kali suaranya kalah oleh suara wanita paruh baya yang berpangkat ibu.

Saat pintu hendak terbuka, Alda membalikkan tubuhnya seakan-akan ia tidak tahu apa-apa, lalu setelah kepergian wanita itu Alda berusaha menenangkan diri dan masuk kedalam ruangan Hasbi.

"Sorry ya, emang wanita itu agak gila" ucap Hasbi di iringi tawa renyah, walau dari matanya jelas terpancar aura kesedihan.

"Maaf, gue gak niat nguping" ucap Alda sendu sambil menunduk.

Hasbi menggeleng pelan, "Gak papa santai aja."

"Semenjak bokap gue meninggal, dia mulai ngeracau aneh-aneh. Dia selalu maksa gue buat bisa mirip sama almarhum bokap gue. Jadi ya, mau gimanain lagi, gue gak sepinter bokap gue sih, haha" lanjutnya sesekali tertawa. Lebih tepatnya menertawakan dirinya sendiri dan juga Ibunya.

Hasbi adalah anak tunggal, dulu ia merupakan anak kesayangan, namun semua hancur kala kecelakaan itu terjadi. Tuhan mengambil Ayahnya untuk selamanya. Mulai saat itu, Hasbi mulai menjadi sasaran amarah Ibunya. Sosok Ibu penyayang itu sudah tak ada lagi. Ibunya memaksa Hasbi untuk menjadi seperti mendiang Ayahnya sebagai ganti karena Hasbi, suaminya pergi untuk selamanya.

ElvyraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang