16 - Diego Kenapa?

96 8 0
                                    

Tandai Typo
*
Vote & comment
*
Happy Reading

¤¿¡¤¿¡¤¿¡¤¿¡¤

"ALDA! ADA BERITA" teriak Indah di sepanjang koridor.

Alda dan Leanna yang tengah berjalan pun refleks menghentikan langkahnya.
"Berita apa pagi-pagi?" Tanya Leanna yang ikut penasaran.

"Hasbi masuk rumah sakit, Da"

"Kok ke gue sih" sewot Alda.

Indah dan Leanna saling pandang "Kan lo doinya" goda mereka.

"IUHHH, AMIT AMIT" ucap Alda sambil mengetukkan tangannya ke kepala lalu ke tembok. "Eh, tapi kok bisa masuk rs?"

Pertanyaan Alda mampu membuat Indah dan Leanna menyorakinya. "Katanya amit-amit tapi kok penasaran" sindir Indah.

"Apa hubungan anjir? Ya gue pengen tau aja gitu" sewot Alda. Entahlah, gadis itu selalu emosian jika membahas tentang Hasbi.

"Katanya sih dia nabrakkin diri" jelas Indah.

"Ha? Nabrakkin diri? Kecelakaan tunggal kali" ralat Leanna.

Indah menggeleng cepat "Bukan!"

"Dia nabrakkin diri ke anak geng motor lain" jelas Indah.

"Lo kalo misal mo cerita jangan dipotong-potong lah, Ndah" kesal Alda.

"Ya cari tempat dulu ayo, masa ngejagreg di tengah jalan gini" ajak Indah lalu menarik kedua temannya pergi Ke taman belakang yang sepi.

Ketiganya duduk di bawah pohon beringin, agak seram tapi ya sudahlah


"Jadi katanya, Bang Diego tuh kemaren di buntutin. Kebetulan Hasbi liat, si babi face itu--"


"Baby!" Ralat Leanna

"Iya iya sama aja"

"--dia ikutin juga di belakang, Hasbi nyari jalan pintas dan berhasil. Biasa, otaknya mungkin konslet jadi ngasih ide yang gila dia malah sengaja nabrak orang yang buntitin bang Diego" jelas Indah.

"Eh eh, lo ngerasa gak?" Bisik Alda

"Merinding ya?" Tebak Leanna

Alda mengangguk "Eh, jangan ngadi-ngadi lo berdua" panik Indah.

"HIHIHIHI"

"AAAAAAAAAA!" jerit Indah, Alda, dan Leanna bersamaan.

Entah bagaimana tapi Leanna refleks melempar tasnya hingga mengenai wajah sang hantu yang ada di atas pohon.

'Bruk'

Hantu itu jatuh ke tanah, "Aw sakit" rintihnya.

Indah, Alda dan Leanna saling pandang, heran bagaimana sesosok hantu bisa merasa kesakitan. Karna penasaran ketiganya mengintip ke balik pohon walau dengan perasaan takut.

ElvyraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang