Tandai Typo
*
Vote&Comment
*
Happy Reading
*
*****"Mana sih anak ini, tinggal 2 kelas lagi maju loh padahal," gerutu Vyra karena gadis itu masih tak menemukan keberadaan batang hidung Diego.
'Brakk'
Tiba-tiba saja seseorang menabrak Vyra dan dengan sengaja minumannya jatuh membasahi kaos yang sedang Vyra gunakan.
"Aduh, sorry ya ga sengaja."
Vyra berdecih, siapa lagi coba yang dengan sengaja akan merusak pakaian yang akan ia kenakan tampil nanti jika bukan Nayla. Gadis itu memutar bola matanya malas, sejujurnya ia malas sekali bertemu dan berinteraksi dengan wanita ular satu ini.
"Sini, gue bersihin," ujar Nayla seraya menarik baju Vyra namun dengan kasar di tepis oleh gadis itu. "Ga usah sok peduli lo."
"Wah wah padahal udah baik loh mau bantu bersihin," ujar Nayla sok dramatis.
Tanpa basa-basi lagi Vyra pergi meninggalkannya gadis ular itu. Tak lupa ia dengan sengaja menabrakkan bahunya pada Nayla dengan sedikit kasar.
Vyra berjalan memutari seisi sekolah seraya menggerutu akibat bajunya yang kini basah akibat ulah Nayla sialan tadi. Entah bagaimana ia akan tampil nanti dengan pakaiannya yang basah ini.
"El"
Satu panggilan berhasil membuat Vyra menoleh dan melupakan masalah pakaiannya yang basah tadi dan kini kembali ke topik masalah yang pertama.
"Dari mana, Lo?" tanya Vyra dengan tatapan tajam nan intens.
"Maaf." Kata itu hampir membuat Vyra ingin mencakar wajah tampan milik Diego tersebut. Gadis itu hendak berjalan pergi berniat ke ruang ganti untuk menukar pakaiannya yang basah. Namun, satu cekalan di lengannya berhasil menggagalkan niat Vyra.
"Eh, baju lo basah?" ujar Diego kala tak sengaja lengannya mengenai bagian kaos Vyra yang basah.
Vyra hanya berdehem saja, "Ayo ganti, gue bawa baju 2 kok." Diego akhirnya menarik paksa lengan Vyra untuk mengambil tasnya terlebih dahulu baru pergi ke ruang ganti.
*****
"Dan sekarang, saksikanlah pertunjukan dance terkhir dari Diego dan Vyra. Beri tepuk tangan yang meriah."
Suara riuh tepuk tangan menggema seantero SMA Kebangsaan tatkala sosok Diego dan Vyra naik ke atas panggung menggunakan kaos hitam yang sama persis serta topi di kepala mereka menambah kesan keren meski hanya pakaian sederhana saja.
Tentu saja pasti ada seseorang yang membenci kejadian itu, siapa lagi jika bukan Nayla. Gadis itu tak berhenti menggerutu sedari tadi ketika mengetahui bahwa rencananya gagal. Ia mengepalkan kuat-kuat kedua lengannya.
Sedangkan itu di atas panggung Diego dan Vyra menggerakkan tubuh mereka masing-masing senada dengan alunan musik yang di putar. Beberapa kali sorakan heboh terdengar dari para penonton apalagi teman-teman mereka tatkala beberapa gerakan yang sedikit intim terjadi.
Di akhir pertunjukkan semuanya bersorak heboh memberikan tepuk tangan sampai akhirnya sosok Diego dan Vyra tak terlihat lagi di atas panggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elvyra
Teen FictionPencarian Vyra terhadap teman sekaligus cinta masa kecilnya yang ia kira akan membawa kebahagian justru membuat nya Selalu terjerumus kedalam jurang permasalahan Orang tua nya selalu menentang perjodohan yang mereka buat di masa lalu akibat keduanya...