47 - Pentas Seni (1)

13 1 0
                                    

Tandai Typo
*
Vote&Comment
*
HAPPY READING

*****

"Tuker jalur, Vin!"

Mobil yang baru saja tiba itu langsung bertukar jalur dengan Darren. Dia Alvian, kakak dari Fitri. Anak DS juga tidak banyak bertanya, tanpa perintah mereka sudah paham harus membagi 2 kelompok untuk mengelabui pria bertudung itu, namun yang bersama Darren tidak sebanyak yang bersama Alvian.

Mobil yang di kendarai Darren berhasil lolos dari kejaran pria bertudung, Diego bisa bernafas lega. dia sendiri sudah memiliki janji dengan Asgar untuk memberikan Ara pengobatan yang lebih layak di rumah sakit luar negeri. Asgar sudah menganggap Ara dan Al seperti anaknya sendiri sejak dulu jadi tak heran kenapa Asgar mau membantu Ara.

Di dalam mobil, Ara sudah sadar dan bingung melihat keadaan di sekelilingnya. "Abang, Ara mau dibawa ke mana?" tanya gadis itu polos kepada Alvaro yang masih setia mengelus lembut surai hitam milik Ara.

"Kamu tenang aja. Dari sini semua bakal berjalan baik-baik aja. Iya kan, Bang Darren?"

Ara menoleh ke kursi depan di mana Darren tengah fokus mengendarai mobil. "Bener banget. Jadi sekarang Ara istirahat lagi aja ya? kalo mau makan atau minum bilang aja, oke?" Ara mengangguk lalu kembali memejamkan matanya.

Sedangkan di sisi Lain, mobil yang di kendarai Alvian terus-terusan di pepet tanpa di beri kesempatan sedikit pun.

Dor ... Dor ... Dor ...

Beberapa peluru di lepaskan oleh pria bertudung tersebut. tepat mengenai ban belakang mobil Alvian membuatnya oleng dan menabrak pagar pembatas jalan.

Rombongan Alvian di kepung oleh para pria bertudung tersebut. "Serahkan gadis kecil itu!"

"Maju sini lo semua!" tantang Alvian. Abang dari Fitri ini memang terkenal brutal bila menghajar seseorang.

Niko menahan gerakan Alvian, "Jangan bang, kita dulu aja."

Alvian terkejut melihat Niko berada di sini, "Lo yang waktu itu anterin adek gue pulang kan?" Niko mengangguk, "Hehe, ternyata lo temennya Darren."

Alvian memberi izin jikalau Niko hendak menghajar mereka semua. Pemuda itu maju bersama anak DS lainnya dan mulai menghajar satu per satu orang-orang bertudung itu sedangkan Alvian masih mengawasi dari sisi mobil.

Alvian kecolongan. Salah satu dari mereka berhasil masuk ke dalam.

"Gadis itu tidak ada di sini!" pekiknya membuat kawanan pria bertudung itu berhenti.

"Gawat! Kejar mobil satunya!" kawanan pria bertudung lantas mengendari kembali motor mereka masing-masing dan segera berputar arah.

Alvian yang melihat itu langsung saja memberitahu Darren melalui sambungan telepon dan menyuruh anak-anak lain ikut mengejar mobil Darren.

"Naik Bang, ikut gue aja."
Tanpa banyak basa-basi lagi Alvian menerima tawaran dari Niko. Pemuda itu langsung menarik tuas ga secepat mungkin.

*****

Tinggal beberapa kilometer lagi mereka sampai ke Bandara tapi suara segerombolan motor mulai terdengar dari arah belakang.

ElvyraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang