45 - mencari informasi

15 3 0
                                    

Tandai Typo
***
Vote and comment
***
Happy Reading
***

"Aduh, motor gue ga nyala lagi," kesal Hasbi. Entahlah kenapa motornya ini tidak bisa hidup tiba-tiba.

Pemuda dengan baby face tersebut hanya memberikan cengiran kuda ketika di tatap tajam oleh teman-temannya.

Rama yang kesal akhirnya menyodorkan helmnya, "Udah sini lo sama gue aja ah, lama."

"Gue tau, motor lo kagak ada bensinnya kan. Tau gue alibi lo, cepet naik," ujar Rama. Hasbi kembali memberikan cengiran kudanya saat dramanya terbongkar.

Para anggota inti tersebut bergegas melajukan motornya menuju alamat yang telah di berikan oleh ketua mereka, Diego.

Butuh beberapa jam bagi mereka sampai ke Bandung dari Jakarta, perjalanan yang jauh memang. Sesampainya di sana, mereka mendatangi satu warung yang Diego jadikan basecamp sementara.

"Lama." Sinis Diego.

Mereka berlima hanya memberikan cengiran kudanya, "Itu, motor Niko bocor."

Diego memutar bola matanya malas mendengar alasan yang Rian berikan.
Darren yang memang ada di situ menengahi perdebatan kecil di antara anggota inti Death skulls tersebut.

"Jadi gini, gue udah beberapa hari mantau di sini."

"Wah keren," potong Hasbi yang langsung mendapat pelototan tajam dari ketuanya.

"Gue tau di mana rumah Roni, siapa istrinya, apa yang terjadi sama mereka, dan ... Gue tau di mana ibunya Alvaro" jelas Darren.

Semuanya saling pandang dan muncul beberapa pertanyaan-pertanyaan kecil dalam benak mereka masing-masing.

"Tapi,"

Darren menggantungkan kalimatnya membuat semua yang ada menerka-nerka sendiri dalam benaknya, "Apa elah, nungguin," kesal Niko.

Abang dari Vyra itu tertawa renyah sesaat sebelum kembali ke wajah seriusnya.

"Tapi, ternyata keberadaan Ibunya Al gak semudah itu untuk kita datangi. Dia di jaga sama sekumpulan orang bertudung dan Roni emang salah satu dari mereka."

"Lo ingat, Go? Al pernah bilang kalo dia komunikasi sama ibunya lewat perantara orang?" Diego mengangguk singkat.

"Nah, orang yang di maksud itu Roni."

Hasbi tiba-tiba saja bertepuk tangan, "Bang Darren keren sih, the real kayak intel beneran."

"Jadi bener dong, kalo orang bertudung yang di pasar malam itu suruhan dari ibunya Al?" Terka Rama.

Diego mengangguk.

"Tapi kenapa Al sendiri gak tau"

'Brak'
Darren menggebrak meja pelan membuat seluruh atensi kembali ke pada pemuda itu.

"Nah, itu masalahnya. Kayaknya mereka berdua bukan berada di satu pihak yang sama. Al punya misi sendiri dan ibunya juga punya misi sendiri, satu-satunya yang netral di sini cuma ... Ara."

ElvyraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang