TANDAI TYPO
*
VOTE & COMMENT
*
HAPPY READING
******"Dia gak sebaik yang lo pikir"
Kata itu masih menggema di pikiran Vyra sampai sekarang, ia bahkan tidak sadar jika sedari tadi tengah menggoreng ikan dan kini nasib ikan itu sudah lain.
'Prang'
Vyra tersadar saat sebuah panci terlempar padanya.
"Aw aw aw mah sakit" ringis Vyra saat dengan tega ibunya menarik telinganya dari belakang.
"Mamah tega banget sama anaknya" kesal Vyra.
"Kamu yang tega banget sama ikan mamah" ketus Riana lalu mematikan kompor.
Vyra tersadar dan langsung melotot "Ya ampun, mamah maaf" sesal Vyra dengan menunduk.
"Udahlah ayo kita sarapan" ajak Ibunya, Vyra hanya menurut dan berjalan di belakang ibunya.
Semua makanan sudah tersaji dimeja makan, selepas sholat subuh tadi ucapan Diego terbayang di pikiran Vyra, ia memilih membantu ibunya saja berharap pikiran itu hilang.
"Mah ini kok ikannya gosong" protes Raid.
"Buat lo itu" bukan ibunya melainkan Darren yang menjawabnya.
Raid mendelik kesal ke arah Darren "Apasih gue gak ngomong sama lo."
"Vyra yang ngabisin" ucap mamahnya
Vyra melotot kaget "Mamah tega banget sama anaknya yang cantik ini, masa disuruh makan ikan gosong" kesal Vyra
"Kan kamu yang masak"
Raid tertawa meendengar penuturan dari Riana―Ibu mereka. "Hahahah gak nyangka lo gak bisa masak"
'Plung'
Sebuah sendok mendarat di kepala Raid "Enak aja, gue pernah masak di restoran bintang 5 ya!" Ketus Vyra.
Raid terus saja meledeki Vyra, tak lupa dengan tawanya yang menggelegar.
"Berisik anjing gue penggal lo" kesal Darren, Raid sedari tadi tertawa keras itu di sampingnya bagaimana tidak kesal coba.
'Plak'
Sebuah centong nasi menghantam wajah tampan Darren "Ngomong apa tadi?!" Sentak Riana.
Darren gelagapan sendiri "Ya mangap mah" ucap Darren.
"Gini banget punya keluarga" Gumam Asgar―Ayah mereka pelan sehingga tak di dengar oleh yang lainnya.
'Brak'
"Udah! makan!"
Semua diam tidak ada yang berani bersuara lagi saat sang kepala keluarga sudah bersuara seperti itu.
Semua makan dengan lahap terutama Vyra dan Raid yang sadar sebentar lagi mereka akan telat.
"Alhamdulillah" ucap Vyra dan Raid secara bersamaan saat makanan serta minuman mereka telah habis tak tersisa bahkan piring mereka licin seperti selesai di cuci.
Vyra menyalimi ayah, ibu dan Darren bergantian di ikuti Raid dibelakangnya.
"Rara sama Aid berangkat!" Pekik Raid lalu pergi keluar menyusul kakaknya.
"Ra! tungguin!" Pekik Raid lalu berlari menghampiri kakaknya. Vyra mengangkat alis sebagai tanda tanya
"Balapan" ucap Raid enteng dengan mengangkat skateboard -Nya. Ya, Vyra baru saja membelikan adiknya itu skateboard kemarin, karena Raid terus saja merengek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elvyra
Teen FictionPencarian Vyra terhadap teman sekaligus cinta masa kecilnya yang ia kira akan membawa kebahagian justru membuat nya Selalu terjerumus kedalam jurang permasalahan Orang tua nya selalu menentang perjodohan yang mereka buat di masa lalu akibat keduanya...