1 : 2

20.8K 1.4K 73
                                    

Reygan menghempas kasar tubuh Alana diatas sofa yang cukup rusak. Dengan wajah memerah cowok itu menduduki perut Alana.

"Lepasin gue kak... Lo mau ngapain.."

"Diam!" Desis Reygan mencoba menarik ujung kaos yang Alana kenakan.

"Lepasin gue! Ampun.... Hiks!"  Kedua tangan Alana mencoba menahan tangan Reygan namun hal itu malah makin memancing emosi Reygan.

Plak!

Plak!

"DIAM PELACUR!" Bentak Reygan setelah melayangkan dua tamparan keras ke pipi Alana.

Alana tidak kuat lagi menahan Reygan. Kekuatan cowok itu sangatlah kuat saat sedang marah seperti ini. Bahkan kaki Alana saja tidak bisa bergerak. Yang ia lakukan hanya bisa menahan tangan Reygan agar yang makin gencar mengelus bagian perutnya yang kini sudah terekspos.

Walaupun yang dilakukan gadis itu sangatlah sia sia tapi hanya itu upaya yang ia lakukan. Ia tidak mau pasrah saja. Karna harga dirinya sama saja dengan nyawa yang harus ia jaga.

Reygan tersenyum mengerikan menatap baju Alana yang ia berhasil lepas dari tubuh gadis itu."Waw, hahahaha!" Kekehan Reygan yang sangat bahagia melihat penderitaan yang Alana rasakan saat ini. Apalagi Alana saat ini hanya mengenakan bagaian atas tentop.

"Gue mohon, LEPASIN GUE! TOLONG!" jerit Alana dengan linangan air mata yang sudah membasahi kedua pipinya. Gadis itu kini menahan dada Reygan karna cowok itu ingin mencium dirinya.

"Anjing! Udah gue bilang! DIAM!" bentak Reygan mencekik leher Alana lalu melepaskan dan beralih menahan kedua tangan Alana.

Setelah dirasa Alana sudah tidak dapat lagi menahan pergerakannya. Reygan lalu kembali tersenyum mengerikan. Wajahnya perlahan maju mendekati wajah Alana yang kini tampak syok atas cekikan yang Reygan berikan tadi.

"Gue mau lihat, dan rasain. Enakan lo atau kakak lo!" Ujar Reygan sembari melepas bajunya. Hingga ia sekarang bertelanjang dada.

Alana saat ini hanya diam saja. Raga gadis itu saat ini berada di masa lalu. Masa dimana kejadian seperti ini pernah ia alami bersama sahabatnya. Karna kejadian seperti ini juga, sahabat Alana mati bunuh diri.

Alana menggeleng kuat. Ia tidak mau kejadian yang dialami sahabatnya itu ia rasakan juga. Gadis itu kembali tersadar dan matanya tidak sengaja melihat gundukan kecil pasir tepat disebelahnya.

Dengan sekuat tenaga ia menarik tangannya dari genggaman Reygan lalu meraih pasir itu.

"Lo bakal gue cicipin secara merata, Jalang!"

"Dari ciuman aja lo yang enak, selamat buat itu," kekehan Reygan setelah tadi berhasil menikmati beberapa saat leher dan bahu juga bibir Alana."AKHHH! Anjing!"

Alana mendorong tubuh Reygan setelah melempar segenggam pasir ke mata cowok itu. Dengan nafas tercekat Alana menendang aset berharga cowok itu dengan lututnya.

Lalu disaat Reygan sudah meringis diatas lantai seraya memegangi selangkangannya Alana dengan cepat melarikan diri setelah menyempatkan untuk mengambil sebuah kain bekas untuk menutupi tubuh bagian atasnya.

"Shit! ALANA! BERHENTI LO! BALIK NGGAK LO KESINI! GUE BUNUH LO PELACUR!"

Alana menutup gudang lalu menahan gagang pintu itu agar Reygan tidak bisa keluar dan menangkapnya. Badannya menggigil ketakutan dan tangannya gemetar mengingat kejadian naas yang baru saja ia alami.

Satu tangannya lagi menggenggam erat kain yang menutupi tubuh atasnya. Isak tangis tidak dapat lagi Alana tahan.

"Tolongin gue, Al! Tolong.... Kenapa lo lari, Alana!"

REYGAN (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang