4 : 4

16.1K 661 65
                                    

Di dalam mobil Reygan melirik borgol yang mengikat kedua tangannya dengan tatapan nanar. Cowok itu hanya diam tidak bisa melawan Dani dan dua bodyguardnya yang membawanya menuju psikiater.

Hampir dua bulan kepergian Alana tapi masih saja Reygan tidak terima dengan kabar kematian gadis itu. Baginya Alana hanya pergi karna marah padanya. Dan disaat marahnya gadis itu reda, Alana akan kembali ke pelukannya.

Disaat itu terjadi, Reygan berjanji tidak akan membuat setetes air mata pun jatuh dari mata Alana. Akan hanya ada kebahagiaan yang Alana rasakan. Tidak akan ada dan tidak akan Reygan biarkan penderitaan menghampiri gadis itu.

Namun apa boleh buat, tanah sudah mengubur harapan Reygan itu.

"Kenapa, Ala, marahnya lama? Reygan kangen, Ala.." air mata Reygan jatuh setetes demi setetes saat mengingat Alana, gadis yang ia rindukan itu.

Dani melirik cermin didepannya."Jangan sampai lengah. Jaga tuan Reygan dengan baik." Ia merasa Reygan sebentar lagi akan mengamuk. Seperti kejadian-kejadian yang telah lewat yang mereka alami akhir-akhir ini.

"Dani," panggil Reygan dengan suara parau."Bawa, Ala kesini. Gue mau dia. Bawa dia, DANI!"

kedua bodyguard Reygan langsung menahan tubuh cowok itu. Seperti yang Dani perkirakan. Reygan mengamuk, memberontak dan berteriak.

"DANI BAWA GUE KETEMU ALA. DANI GUE MOHON... GUE MOHON DANI." Suara tangisan Reygan terdengar pilu."gue kangen sama dia... Hiks."

Dani hanya diam dengan perasaan kacau. Merasa kasihan dan putus asa dengan keadaan Reygan sekarang. Banyak yang menyarankan dirinya untuk membuang Reygan ke rumah sakit jiwa. Membiarkan cowok itu hidup dan perlahan mati disana.

Toh, seluruh aset kekayaan keluarga Walker akan jatuh ke tangannya. Namun Dani tidak sejahat itu. Karna Dani satu-satunya orang betapa rapuhnya seorang Reygan yang terkenal kejam, tidak punya hati, manipulatif dan psikopat itu.

"Bos, bagaimana dengan saran saya itu? Kalau bos melakukan hal itu. Saya yakin keuntungan seratus persen akan bos pegang," ujar salah satu bodyguard Reygan.

"Iya, bos. DIAM!" bentak salah satu bodyguard Reygan pada Reygan karna cowok itu memberontak cukup brutal."Saya juga sudah muak dengan pria ini."

Dani menghela nafas, muak dengan saran yang itu-itu saja ia dengar."Saya belum ceritakan dengan kalian."

"Tentang apa?"

Dani tersenyum tipis."Saya itu kehilangan anak saya karna sebuah kecelakaan. Saya hancur saat itu. Dan saya bertemu tuan Reygan. Walau dia sering kurang ajar dengan saya tapi saya selalu menganggapnya seperti putra saya.

"Reygan itu dari lahir sudah tidak di anggap oleh kedua orang tuanya. Papanya yang sering bertemu para wanita simpanannya. Dan mamanya menjalin hubungan dengan mantannya pacarnya sewaktu SMA. Yaitu Raka.

Dani memutar tubuhnya menatap Reygan yang mulai tenang."Reygan itu bagaikan investasi kedua keluarga.  Reygan sering sekali memergokinya papa dan mamanya bermesraan dengan selingkuhan masing-masing. Dan setiap kali terpergok oleh Reygan kedua orang itu akan memukul Reygan."

Kedua bodyguard itu terdiam."Saya tanya sama kalian. Apa kesalahan Reygan saat itu?"

Kedua bodyguard itu hanya menggeleng.

Dani tersenyum getir."Tidak ada, tapi dia selalu saja mendapatkan penderitaan. Dan Raka. Pria tamak itu! Dia yang membuat Reygan menjadi pria kejam seperti ini. Dia yang ngebuat Reygan membayar dirinya untuk membunuh mama Reygan. Karna saat itu, mama Reygan ingin meninggalkan Raka. Dan hidup bersama pria lain di luar negeri.

REYGAN (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang